Thursday, September 4, 2008

Merakit Sendiri PC Gaming Anda – Bagian Keempat

Bagian Terakhir dari Empat: Menyesuaikan Setting Game
oleh rma
Tanggal pemuatan: 5 September 2008


Tulisan ini berisi panduan menyesuaikan setting game agar nyaman dimainkan. Tulisan ini merupakan bagian terakhir dari empat bagian yang menyusun panduan Merakit Sendiri PC Gaming Anda. Lihat bagian pertama, kedua, dan ketiga pada blog ini untuk panduan memilih komponen-komponen, merakit, dan menguji PC gaming.

Catatan: Hak cipta terhadap perangkat lunak yang ditampilkan dalam tulisan ini ada pada developer/penerbit yang bersangkutan.


Mengapa Menyesuaikan Setting Game
Seperti yang sudah saya tulis pada Bagian Pertama dari seri tulisan Merakit Sendiri PC Gaming Anda, mata manusia membutuhkan fps minimum untuk mempersepsikan obyek gambar bergerak pada layar monitor. Kurang dari nilai minimum tersebut, gambar bergerak akan tampak patah-patah, dan anda bisa pusing setelah memainkan game beberapa saat.

25-30 fps adalah nilai minimum yang dipakai pada film DVD. Kita juga bisa menggunakan nilai tersebut pada game. Hanya saja, pada game-game dengan banyak adegan-adegan bergerak yang cepat (mis. action shooter, racing), minimum fps yang dibutuhkan mungkin lebih dari itu.

Game-game 3D terbaru, bila dimainkan dengan setting high quality pada PC gaming dengan konfigurasi entry-level (processor, graphic card, dan memory minimal), mungkin akan memiliki fps di bawah nilai minimum kebutuhan manusia. Namun demikian, kita selalu diberi pilihan untuk menurunkan kualitas tampilan game untuk mendapatkan fps yang memadai. Yang kita inginkan tentunya adalah setting kualitas tampilan terbaik yang dapat diberikan PC dengan fps sama atau di atas batas minimum.


Perangkat Lunak Yang Anda Butuhkan
Untuk mengukur fps game, download-lah versi gratis program FRAPS dari fraps.com Tersedia versi berbayar dengan fitur-fitur tambahan.


Mengukur fps Game Pada PC Anda
Jalankan program FRAPS. Pilih tab fps, aktifkan option MinMaxAvg pada bagian Save detailed benchmark statistics (bawah tab). Perhatikan bahwa default Benchmarking Hotkey adalah F11. Minimize window FRAPS, jangan tutup program ini.

Gambar 1. FRAPS.


Jalankan game 3D favorit anda. Atur setting grafik game sesuai keinginan anda. Anda bisa mulai dari setting high atau medium quality, tergantung konfigurasi PC. Secara umum, game 3D modern memberikan setting default yang disesuaikan dengan konfigurasi PC. Anda juga bisa mulai dari situ. Setelah mengatur setting kualitas tampilan, mulailah bermain. Jika anda menggunakan game racing atau action shooter, pilihlah mode racing atau level/map dengan jumlah opponent maksimum. Dengan demikian, processor dan graphic card akan bekerja maksimum pada pengukuran ini.

Setelah memasuki layar permainan utama, tekan F11 untuk memulai pengukuran. Anda akan melihat besar fps ditampilkan pada salah satu sudut layar (default kiri atas). Mainkan terus game selama 3-5 menit. Tekan kembali F11 untuk menghentikan pengukuran. FRAPS akan men-save hasil pengukuran pada folder instalasinya. File laporan pengukuran berformat .csv dan bisa anda buka dengan Excel atau program spreadsheet lain.

Keluarlah dari permainan, dan atur kembali setting grafik. Anda bisa menurunkan resolusi tampilan, besar Anti-Aliasing (AA), atau kualitas Shadow. Ketiga hal itulah yang berpengaruh besar terhadap fps minimum suatu game. Kembalilah ke permainan dengan mode racing level/map yang sama. Ulangi langkah pengukuran.

Anda bisa mencoba-coba kombinasi setting grafik sebanyak yang anda suka. Namun ingatlah bahwa resolusi, AA, dan Shadow-lah yang berpengaruh besar terhadap fps minimum game. Setelah menurunkan kualitas ketiga parameter tersebut, dan mengukur perubahan fps, anda bisa melanjutkan menurunkan kualitas tampilan parameter-parameter yang lain ke medium atau low.

Setelah puas dengan beberapa pengukuran, keluarlah dari game. Buka folder instalasi FRAPS (default c:\fraps). Anda akan melihat beberapa file berekstensi .csv Urutkan file-file tersebut berdasarkan tanggal/jam pembuatan file-file. Anda akan mendapatkan laporan yang runut berdasarkan urutan pengukuran yang anda lakukan saat menjalankan game.

Buka file-file tersebut dan perhatikan minimum fps yang dilaporkan.


Menyesuaikan Setting Game
Setelah melihat laporan-laporan yang diberikan FRAPS, anda kini memiliki gambaran umum, setting grafik yang bagaimana yang memberikan fps minimum tidak lebih rendah dari 30. Pilihlah setting tersebut untuk game anda. Secara jangka panjang, hal itu aman untuk kepala anda. Jika anda memainkan game-game dengan banyak adegan bergerak yang cepat, mungkin nilai minimum fps perlu dinaikkan lagi ke 40 atau lebih.

Setting game yang kita inginkan adalah yang memberikan kenyamanan bermain dalam jangka panjang. Jika fps minimum 30 masih membuat anda pusing setelah memainkan game cukup lama, cobalah memilih setting dengan fps minimum lebih tinggi.

Beberapa orang melaporkan suatu ‘alergi’ terhadap action shooter. Seberapa tinggi pun fps yang diberikan, mereka mengalami pusing-pusing setelah memainkan game action shooter beberapa saat. Tampaknya ini tidak ada hubungan terhadap fps minimum, melainkan ke faktor lainnya.

Merakit Sendiri PC Gaming Anda – Bagian Ketiga

Bagian Ketiga dari Empat: Menguji PC Rakitan Anda
oleh rma
Tanggal pemuatan: 5 September 2008


Tulisan ini berisi panduan menguji PC gaming terhadap kesalahan perakitan atau kondisi operasi abnormal. Tulisan ini merupakan bagian ketiga dari empat bagian yang menyusun panduan Merakit Sendiri PC Gaming Anda. Lihat bagian pertama dan kedua pada blog ini untuk panduan memilih komponen-komponen dan merakit PC gaming.

Catatan: Hak cipta terhadap perangkat lunak yang ditampilkan dalam tulisan ini ada pada developer/penerbit yang bersangkutan.


Mengapa Menguji PC Gaming
Anda sudah mengeluarkan cukup banyak uang dan waktu untuk merakit sebuah PC gaming. Tentunya anda ingin agar PC gaming tersebut beroperasi dengan handal dan bertahan cukup lama hingga tiba saatnya untuk upgrade/dijual.

PC yang handal dan tahan lama adalah PC yang masing-masing komponennya beroperasi pada rentang temperatur yang dispesifikasikan oleh pembuat komponen. Komponen-komponen yang memiliki spesifikasi rentang temperatur operasi adalah motherboard chipset, processor, graphic card, dan harddisk. Temperatur operasi inilah yang akan kita uji, apakah masih di bawah maksimum spesifikasi ketika menjalankan game.

Sebetulnya, memory juga memiliki spesifikasi rentang temperatur operasi. Tetapi jika anda tidak meng-overclock-nya, sementara fan casing bekerja normal dan tersedia ventilasi casing yang memadai, anda tidak perlu khawatir.


Perangkat Lunak Yang Anda Butuhkan
Beberapa perangkat lunak dibuat untuk membantu pengguna PC menguji komponen-komponen PC. Banyak perangkat lunak seperti itu disediakan melalui internet, tersedia secara gratis.

Untuk pengujian PC anda, download-lah versi gratis dari program Hardware Monitoring dari cpuid.com Tersedia versi berbayar dengan fitur-fitur tambahan.


Menguji PC Rakitan Anda
Sebelum melakukan pengujian, ketahuilah terlebih dulu spesifikasi rentang temperatur operasi komponen-komponen PC gaming anda. Untuk motherboard chipset, cobalah periksa menu PC Health Status pada BIOS. Cari bagian yang mengindikasikan temperatur operasi maksimum yang dibolehkan untuk motherboard chipset. Jika anda tidak dapat menemukannya, gunakan aturan yang umum sebesar 50°C.

Untuk processor, coba cari informasi temperatur operasi maksimum pada manual yang disertakan atau website produsen terkait. Jika anda tidak dapat menemukannya, cobalah alamat berikut: http://www.hardwaresecrets.com/article/143/5

Untuk graphic card, coba cari temperatur operasi maksimum pada manual yang disertakan atau website produsen terkait. Beberapa graphic card memiliki spesifikasi temperatur operasi maksimum di atas 100°C. Namun demikian, jika anda membiarkan graphic card beroperasi pada temperatur tersebut, usia pakai graphic card anda akan turun, temperatur casing akan naik, dan temperatur komponen-komponen lain akan ikut naik. Semakin rendah temperatur operasi graphic card anda, semakin baik untuk PC secara keseluruhan.

Untuk harddisk, coba cari temperatur operasi maksimum pada manual yang disertakan atau website produsen terkait. Beberapa harddisk memiliki spesifikasi temperatur operasi maksimum 60°C. Namun, saya jarang menemui harddisk yang beroperasi di atas 50°C di dalam ruangan dengan temperatur normal (25-30°C).

Setelah mengetahui spesifikasi temperatur operasi komponen-komponen PC, jalankan program Hardware Monitoring dari cpuid.com Perhatikan Gambar 1 untuk tampilan program Hardware Monitoring.

Gambar 1. Hardware Monitoring.


Perhatikan bahwa Hardware Monitoring memiliki kolom-kolom Value, Min, dan Max. Value menyatakan temperatur pada saat ini. Min/Max menyatakan temperatur minimum dan maksimum yang terukur mulai saat program dijalankan hingga saat ini. Jika diperlukan, misalnya akan mengulangi pengujian setelah melakukan perubahan, anda bisa me-reset nilai-nilai ini tanpa menutup program. Minimize window Hardware Monitoring, jangan tutup program ini.

Kemudian, jalankan game 3D favorit anda. Sebaiknya gunakan game 3D yang relatif baru (rilis 2008), karena game baru akan membuat komponen-komponen PC gaming anda bekerja cukup keras dan mendekati temperatur operasi maksimumnya. Jika anda tidak memiliki game baru, gunakan game demo yang bisa di-download gratis dari internet atau disertakan pada majalah PC-MEDIA.

Mainkan game tersebut selama 5-10 menit. Keluar dari game dan buka kembali window Hardware Monitoring. Temperatur operasi maksimum yang dicapai komponen-komponen PC selama menjalani game akan terlihat pada kolom Max. Jika temperatur-temperatur tersebut belum melewati batas maksimum yang dispesifikasikan, anda tidak perlu khawatir. Harap dicatat bahwa pemilihan kualitas tampilan grafik mempengaruhi beban kerja graphic card. Semakin tinggi beban kerja graphic card, semakin tinggi temperatur kerjanya.

Jika ada sebagian komponen yang memiliki temperatur operasi maksimum melewati batas spesifikasi, anda harus memperhatikan pendinginan komponen tersebut (heatsink sudah terpasang sempurna, pasta termal terpasang dengan merata, fan berputar normal), pendinginan casing (fan casing berputar normal, tempat masuk/keluar udara pada casing bebas dari penghalang), dan sirkulasi udara ruangan. Lakukan pemasangan ulang, dan/atau penggantian komponen-komponen pendingin tersebut, bila diperlukan.

Tulisan berikutnya, atau Bagian Terakhir dari 4 tulisan akan memberikan panduan mengenai menyesuaikan setting game anda agar nyaman dimainkan.

Sunday, August 17, 2008

Merakit Sendiri PC Gaming Anda - Bagian Kedua

Bagian Kedua dari Empat: Merakit PC Gaming Anda
oleh rma
Tanggal pemuatan: 18 Agustus 2008


Tulisan ini berisi panduan merakit komponen-komponen PC gaming dan meng-install/aktivasi operating system hingga PC gaming siap untuk pemakaian atau pengujian. Tulisan ini merupakan bagian kedua dari empat bagian yang menyusun panduan Merakit Sendiri PC Gaming Anda. Lihat bagian pertama pada blog ini untuk panduan memilih komponen-komponen PC gaming.

Catatan: Gambar-gambar yang ditampilkan pada tulisan ini diambil dari User’s Manual Abit F-I90HD. Hak cipta ada pada Universal ABIT Co.,Ltd.


Perkakas Yang Anda Butuhkan
Sebelum kita mulai, pastikan bahwa sudah tersedia bersama anda sebuah phillips screwdriver. Eh, apa itu? Jangan khawatir, itu hanya nama lain dari obeng plus. Ada lagi? Tidak, itu saja. Hmm, tampaknya mudah? Merakit PC gaming memang mudah jika anda pernah menggunakan obeng plus dan bermain LEGO.

Catatan: Penulis berusaha sedapat mungkin untuk menghindarkan kerusakan komponen-komponen elektronik milik pembaca dengan memberitahu bahaya yang mungkin timbul dan kerusakan yang dapat terjadi pada proses perakitan PC gaming. Penulis juga berusaha sedapat mungkin untuk menghindarkan pembaca dari memilih komponen-komponen PC gaming yang tidak kompatibel satu sama lain. Namun demikian, penulis tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau ketidak-kompatibelan yang mungkin terjadi. Jika anda ragu, mintalah bantuan kepada orang yang berpengalaman dalam merakit komputer.


Merakit PC Gaming Anda
Total waktu yang dibutuhkan untuk merakit PC gaming dengan konfigurasi seperti pada panduan ini adalah sekitar 1-2 jam. Dengan instalasi Windows, total sekitar 2-3 jam.

Memasang Motherboard
Buka tutup samping casing anda hingga tampak bagian kosong tempat meletakkan motherboard. Bagian ini memiliki lubang-lubang untuk dipasangi stud atau spacer. Pada stud atau spacer inilah motherboard akan didudukkan. Perhatikan Gambar 1 untuk ilustrasi pemasangan motherboard dengan stud atau spacer.

Catatan: Pastikan bahwa power supply tidak terhubung ke jalur listrik rumah selama proses perakitan. Pastikan anda bebas dari listrik statis dengan menyentuh logam (atau kabel tidak bertegangan) yang terhubung ke tanah pada awal perakitan. Listrik statis pada tubuh anda bisa merusak komponen motherboard.

Jika anda menggunakan power supply selain yang disertakan pada casing, tukar dan pasanglah sekarang. Posisi sekrup dirancang tidak simetris sehingga tidak mungkin PSU terpasang terbalik.

Gambar 1. Pemasangan motherboard menggunakan stud atau spacer.


Selalu gunakan stud bila memungkinkan. Spacer hanya digunakan bila stud tidak dapat digunakan. Perhatikan letak lubang-lubang sekrup pada motherboard, pasang stud pada lubang-lubang yang bersesuaian di casing. Posisi motherboard pada casing adalah dengan menghadapkan konektor-konektor input/output (I/O) pada belakang casing (tentu saja, kalau tidak, bagaimana kita akan menyambungkan keyboard, mouse, monitor, dll). Lepaskan I/O shield (plat logam berlubang untuk konektor-konektor PS/2, USB, dll pada motherboard) yang disertakan pada casing. Pasang I/O shield yang disertakan pada motherboard anda. Atur posisi motherboard pada stud yang sudah disiapkan, sekrup dan kencangkan.

Pasang konektor daya ATX 12V 4-pin dari power supply pada konektor ATX12V1 di motherboard. Jalur daya ini menyuplai daya listrik ke processor. Tanpa konektor ini terpasang, PC tidak akan bisa boot. Jangan menggunakan tenaga berlebih saat memasang konektor ini karena hanya ada satu orientasi yang benar. Konektor ini memiliki kait pengunci.

Pasang konektor daya ATX 24-pin dari power supply pada konektor ATXPWR1 di motherboard. Jalur daya ini menyuplai daya listrik ke motherboard dan komponen-komponen yang terpasang padanya. Konektor 24-pin ini mungkin disediakan dalam format 20-pin dan 4-pin yang dapat dipisah dan disatukan, untuk kompatibilitas dengan motherboard model lama yang masih menggunakan konektor 20-pin. Untuk membedakan dengan konektor 12V 4-pin milik processor, konektor 4-pin pada ATX 24-pin tidak memiliki kait pengunci. Namun demikian, konektor 20-pin pada ATX 24-pin memiliki kait pengunci. Jangan menggunakan tenaga berlebih saat memasang konektor ini karena hanya ada satu orientasi yang benar.

Casing memiliki kabel-kabel dengan kepala bertuliskan HLED (atau HDISK LED), RST (atau RESET), SPKR (atau SPEAKER, jika ada), SLED (atau SUSPEND LED, jika ada), PWR (atau POWER), dan PLED (atau POWER LED). Kabel-kabel ini mewakili lampu-lampu LED, speaker sederhana (jika ada, hanya untuk mengeluarkan bunyi beep jika ada kesalahan pada BIOS saat booting), dan tombol-tombol yang terdapat pada bagian depan casing. Hubungkan konektor-konektor ini pada tempat yang sesuai di motherboard. Lihatlah manual motherboard anda untuk petunjuk lebih lanjut. Jika anda memasang konektor-konektor LED ini dengan orientasi yang salah, maka lampu-lampu LED mungkin tidak berfungsi. Jangan khawatir, anda bisa membetulkannya kemudian. Konektor-konektor reset dan power tampaknya tidak membutuhkan orientasi khusus.

Casing yang dilengkapi konektor USB di bagian depannya, akan memiliki konektor data/daya USB untuk dihubungkan ke motherboard. Perhatikan layout motherboard anda dan temukan konektor data/daya yang bersesuaian. Hubungkan konektor USB dari casing ke motherboard.

Menyiapkan Fan Casing
Kini saatnya anda menghubungkan fan casing dengan konektor daya yang sesuai. Jika fan casing anda dilengkapi oleh konektor daya molex 4-pin (namun demikian, hanya 2-pin yang terpakai oleh 2 kabel dari fan casing), hubungkan konektor ini dengan konektor yang bersesuaian dari power supply. Konektor molex 4-pin tidak simetris, hanya dapat dipasang pada satu orientasi yang benar. Casing fan dengan konektor molex tidak memiliki fungsi informasi putaran per menit (RPM) fan dan pengaturan RPM.

Jika fan casing anda dilengkapi oleh konektor 3- atau 4-pin, hubungkan konektor ini dengan konektor SYSFAN atau AUXFAN1/2 pada motherboard. Dua kabel/pin pertama berfungsi untuk jalur suplai daya listrik. Kabel/pin ketiga berfungsi mentransmisikan informasi besar putaran per menit (RPM) fan ke BIOS atau perangkat lunak khusus pada Windows. Kabel/pin keempat memungkinkan pengaturan besaran RPM dari BIOS, yang dapat disesuaikan dengan temperatur chipset motherboard. Konektor fan casing 3- dan 4-pin kompatibel satu sama lain.

Abit F-I90HD memiliki konektor 3-pin untuk fan casing. Konektor ini dapat dipasangi fan casing dengan konektor 4-pin, namun pengaturan RPM tidak akan dapat difungsikan, walau pun disediakan oleh BIOS.

Memasang Processor
Perhatikan layout motherboard anda yang ditampilkan pada buku manual, dan temukan letak dudukan processor (soket LGA775 untuk sistem Intel, soket AM2/AM2+ untuk sistem AMD). Sebagai ilustrasi, Gambar 2 menunjukkan layout motherboard Abit F-I90HD. Letak soket LGA775 terletak pada daerah kiri-atas.

Gambar 2. Layout motherboard Abit F-I90HD.



Berikut ini panduan pemasangan processor bersoket LGA775. Jika anda menggunakan sistem AMD, bacalah petunjuk pada manual motherboard anda.

Posisikan casing/motherboard sehingga kait pengunci ada pada sisi kiri anda (pada Gambar 2 kait pengunci ada pada sisi bawah soket LGA775). Gunakan jempol kiri anda untuk melepaskan kait pengunci dan memutarnya menjauhi soket (Gambar 3). Gunakan jempol kanan anda untuk mengangkat plat logam penutup soket sehingga tampak pin-pin keemasan (Gambar 4).
Ambil dan simpan plat plastik dari plat logam penutup soket. Anda akan membutuhkan plat plastik ini untuk melindungi pin-pin soket jika motherboard tidak dipakai. Gunakan jempol dan telunjuk kanan anda untuk memegang dan meletakkan processor. Indikator Pin-1 (segitiga keemasan) harus bersesuaian dengan sisi kiri-bawah soket (Gambar 5). Sebagai pengaman, processor memiliki takik yang bersesuaian dengan soket. Pastikan bahwa takik tersebut berada pada tempat yang sesuai di soket (Gambar 6).

Gambar 3. Melepaskan kait pengunci.



Gambar 4. Mengangkat plat penutup.


Gambar 5. Meletakkan processor.


Gambar 6. Memastikan letak processor sudah benar. Perhatikan takik di kanan Pin-1.


Turunkan plat logam penutup soket (Gambar 7). Putar kait pengunci mendekati soket sedemikian sehingga plat penutup soket akan terkunci di bawahnya (Gambar 8). Kaitkan pengunci pada dudukannya seperti sebelum anda melepaskannya (Gambar 9).



Gambar 7. Melepaskan plat plastik dari plat logam penutup soket.

Gambar 8. Menurunkan plat logam penutup soket.

Gambar 9. Mengunci processor dengan meletakkan kait pada kunciannya.

Perhatikan permukaan heatsink yang akan bersentuhan dengan processor. Jika sudah memiliki pasta termal, tidak perlu anda memberi pasta termal pada processor. Jika belum ada, anda bisa gunakan pasta termal yang dijual di toko-toko komputer (saya menyarankan produk Arctic Cooling MX-2 untuk trasfer panas yang baik). Letakkan heatsink pada soket. Sesuaikan letak empat pengencang heatsink pada lubang-lubang di motherboard (Gambar 10). Posisi pengencang heatsink simetris, karena itu sesuaikan orientasi heatsink sedemikian sehingga kepala kabel power fan processor bisa menjangkau konektor CPUFAN1 pada motherboard (pada Gambar 2 terletak dekat kanan-atas soket). Pengencang heatsink memiliki tanda di kepalanya, berupa garis dimana obeng minus dapat digunakan padanya pada saat melepaskan heatsink yang sudah dikencangkan pada motherboard. Dengan jempol dan telunjuk anda, orientasikan semua pengencang tersebut hingga ujung tanda minus yang terbuka menghadap heatsink (atau putar searah jarum jam hingga tidak bisa diteruskan lagi). Tekan pengencang-pengencang tersebut ke arah motherboard satu per satu hingga terdengar bunyi klik (Gambar 11). Tekan keempat pengencang dengan urutan seperti ketika anda memasang baut pada pelek mobil. Satu pengencang diikuti pengencang diseberangnya lebih dahulu. Jika ragu apakah pengencang sudah terkunci, anda bisa mengulangi dengan melonggarkan pengencang lebih dulu (baca paragraf di bawah ini). Masukkan kepala kabel power fan processor pada konektor CPUFAN1 di motherboard (Gambar 12).

Gambar 10. Meletakkan heatsink.


Gambar 11. Menekan pengencang heatsink.


Gambar 12. Memasang kepala kabel power fan processor pada konektor CPUFAN1.


Untuk melonggarkan pengencang dan/atau melepaskan heatsink, putar kepala pengencang menggunakan obeng minus berlawanan arah jarum jam hingga tidak bisa diteruskan lagi. Angkat kepala pengencang menjauhi motherboard.

Memasang Memory
Perhatikan lagi layout motherboard anda yang ditampilkan pada buku manual, dan temukan letak slot-slot DIMM. Pada Gambar 2 terdapat 4 slot DIMM di daerah kanan-atas, memanjang dari atas ke bawah.

Buka kedua ejector tab dengan mendorongnya menjauhi slot DIMM. Pegang kedua ujung keping memory, namun jangan menyentuh konektornya (berwarna keemasan). Orientasikan keping memory sehingga takik kunci (notch key) bersesuaian dengan rib pada slot DIMM. Posisi takik ini tidak simetris sehingga hanya ada satu orientasi pemasangan yang benar. Lihat Gambar 13 untuk ilustrasi pemasangan memory.

Gambar 13. Ilustrasi pemasangan memory pada slot DIMM.


Tekan keping memory hingga kedua ejector tab pada sisi-sisi slot DIMM mengunci takik dudukan (mounting notch) secara otomatis. Jangan menekan dengan tenaga berlebihan karena keping memory hanya dapat dipasang pada satu orientasi.

Untuk mengeluarkan memory, dorong kedua tab ejector menjauh dari slot bersamaan.

Jika motherboard anda memiliki empat slot DIMM, bacalah manual motherboard anda untuk konfigurasi dual channel yang tepat. Pada Abit F-I90HD, DIMM1 berpasangan dengan DIMM3, dan DIMM2 berpasangan dengan DIMM4. Itu artinya, jika anda menggunakan dua keping memory yang identik dan ingin mengaktifkan dual channel, pasanglah pada slot-slot DIMM1 dan DIMM3, atau DIMM2 dan DIMM4.

Memasang Graphic Card
Jika PC anda sudah memiliki graphic card atau onboard VGA, dan anda tidak berniat meng-install ulang Windows, uninstall dulu driver graphic card yang lama. Pada Windows, buka Device Manager dari Control Panel, lalu klik tanda plus di kiri baris bertulis Display adapters. Klik kanan pada baris dibawah Display adapters, lalu pilih Uninstall. Matikan PC anda.

Catatan: Pastikan bahwa power supply tidak terhubung ke jalur listrik rumah selama proses pemasangan graphic card. Pastikan anda bebas dari listrik statis dengan menyentuh logam (atau kabel tidak bertegangan) yang terhubung ke tanah pada awal pemasangan. Listrik statis pada tubuh anda bisa merusak komponen PC.

Buka casing, dan temukan letak slot PCI Express x16 pada motherboard. Lepaskan graphic card yang lama, jika ada, dengan melepaskan sekrup pengunci pada casing. Jangan melepaskan graphic card dengan tenaga berlebihan. Longgarkan dulu kait pengunci slot PCIe x16, jika ada. Jika tidak ada graphic card terpasang, lepaskan plat logam yang terletak di casing pada baris PCIe x16 dengan membuka sekrupnya terlebih dulu. Dudukkan graphic card pada slot PCIe x16 dengan memperhatikan lubang dudukan plat logam I/O (dimana konektor VGA/DVI berada) pada casing. Pada slot PCIe x16 yang dilengkapi kunci pengait, anda akan mendengar bunyi klik setelah menekan masuk graphic card. Setelah memastikan konektor-konektor graphic card sudah masuk sempurna pada slot PCIe x16, kunci plat logam I/O dengan sekrup. Jika graphic card anda dilengkapi dengan konektor daya (mis. NV 8600GTS), jangan lupa untuk menghubungkannya dengan kabel daya dari power supply. Graphic card dengan konektor daya PCI Express 6-pin dilengkapi dengan adaptor untuk power supply yang belum memiliki konektor daya PCIe 6-pin. Install driver baru untuk graphic card anda saat menjalankan Windows.

Memasang Harddisk dan DVD-RW
Pada panduan ini, hanya akan dijelaskan mengenai instalasi harddisk dan DVD-RW dengan konektor data dan power SATA.

Pilih drive bay kosong pada casing untuk meletakkan harddisk dan DVD-RW. Anda mungkin harus melepaskan plat plastik penutup drive bay DVD-RW yang disertakan casing. Kunci harddisk dan DVD-RW masing-masing dengan minimal 4 sekrup, 2 di sisi kanan dan 2 di sisi kiri. Pastikan anda menggunakan 4 sekrup sehingga getaran harddisk dan DVD-RW pada saat operasi akan diserap oleh casing, mengurangi bising akibat getaran.

Perhatikan lagi layout motherboard anda yang ditampilkan pada buku manual, dan temukan letak konektor-konektor SATA. Pada Gambar 2 terdapat 4 slot SATA di daerah kanan-bawah.

Pasang kepala-kepala kabel data SATA pada konektor SATA di motherboard dan harddisk/DVD-RW. Pasang juga konektor-konektor kabel daya SATA yang disediakan power supply (baca catatan di bawah ini). Kepala-kepala kabel data dan power SATA bersifat tidak simetris. Hanya ada satu orientasi yang benar untuk pemasangannya. Jangan memaksakan pemasangan dengan tenaga berlebihan. Perhatikan Gambar 14 untuk pemasangan kabel data dan power SATA.

Gambar 14. Pemasangan kabel data dan power SATA.


Catatan: Jika power supply unit (PSU) anda memiliki dua konektor SATA power, maka anda dapat menggunakannya untuk harddisk dan DVD-RW drive. Namun jika PSU anda hanya memiliki satu atau bahkan tidak memiliki konektor SATA power, maka anda harus menggunakan adaptor/konverter molex 4-pin ke SATA power (tersedia di toko-toko komputer). Kekurangan dari penggunaan adaptor ini adalah tidak tersedianya jalur tegangan 3.3 V. Perhatikan label pada harddisk/DVD-RW drive anda. Jika tertera pada label bahwa komponen tersebut hanya menggunakan jalur tegangan 5 V dan 12 V (masih umum bahkan pada harddisk/DVD-RW drive berkonektor SATA power), maka tidak akan ada masalah terkait penggunaan adaptor tersebut. Namun jika komponen-komponen tersebut menyatakan pengunaan jalur tegangan 3.3 V, jangan gunakan adaptor ini, gantilah PSU anda dengan yang menyediakan cukup konektor SATA power.

Memasang Sound Card
Jika PC anda sudah memiliki sound card atau onboard sound, dan anda tidak berniat meng-install ulang Windows, uninstall dulu driver sound card yang lama. Pada Windows, buka Device Manager dari Control Panel, lalu klik tanda plus di kiri baris bertulis Sound, video and game controllers. Klik kanan pada baris dibawah Sound, video and game controllers yang menunjukkan sound card anda, lalu pilih Uninstall. Matikan PC anda.

Ketahuilah jenis konektor sound card anda, PCI atau PCI Express x1. Buka casing, dan temukan letak slot yang bersesuaian pada motherboard. Lepaskan sound card yang lama, jika ada, dengan melepaskan sekrup pengunci pada casing. Jika tidak ada sound card terpasang, lepaskan plat logam yang terletak di casing pada slot yang sesuai dengan membuka sekrupnya terlebih dulu. Dudukkan sound card pada slot yang sesuai dengan memperhatikan lubang dudukan plat logam I/O (dimana konektor audio berada) pada casing. Setelah memastikan konektor sound card sudah masuk sempurna pada slot yang sesuai, kunci plat logam I/O dengan sekrup. Install driver baru untuk sound card anda saat menjalankan Windows.

Menghubungkan Kabel-kabel dan Menyalakan PC Gaming
Kini anda sudah selesai merakit perangkat keras PC gaming. Tutup casing PC anda. Hubungkan kabel VGA/DVI dari monitor ke konektor VGA/DVI pada graphic card. Jika graphic card anda hanya menyediakan konektor DVI sementara monitor anda hanya menyediakan konektor VGA, gunakan adaptor DVI-to-VGA yang disediakan graphic card anda.

Hubungkan kabel stereo dari speaker ke konektor stereo pada sound card. Hubungkan konektor-konektor PS/2 atau USB keyboard/mouse ke konektor PS/2 atau USB pada I/O panel motherboard.

Hubungkan konektor-konektor daya monitor, speaker dan power supply ke UPS/voltage regulator atau jaringan listrik rumah.

Nyalakan UPS jika anda menggunakannya. Nyalakan PC anda dengan menekan tombol power pada casing (pada saat ini mungkin anda ingin berdoa). Jika semua berjalan lancar, PC akan memulai booting dan menampilkan pesan Press DEL to enter SETUP (atau pesan lain yang serupa). Tekanlah tombol DEL pada keyboard untuk masuk ke menu BIOS.


Selamat! Perakitan perangkat keras telah selesai.

Meng-Update dan Mengatur Setting BIOS
Jika anda ingin meng-update BIOS motherboard, matikan PC dan download BIOS versi terbaru dari PC lain. Lakukan ini hanya jika anda memiliki UPS atau yakin akan kesinambungan suplai listrik rumah (mis. menggunakan generator) selama proses update. Proses update yang putus di tengah jalan akibat putusnya suplai listrik dapat mengakibatkan rusaknya data BIOS motherboard.

Karena resikonya, lakukan update BIOS hanya jika anda menemukan masalah pada versi BIOS saat ini (mis. processor tidak terdeteksi dengan benar).

Proses update BIOS membutuhkan booting dari DOS, melalui floppy disk atau USB flash disk. Siapkan media booting (floppy disk atau USB flash disk). Menyiapkan floppy disk untuk booting dapat dilakukan dari Windows Explorer. Coba anda kunjungi bootdisk.com untuk panduan menyiapkan USB flash disk sebagai media booting.

Download BIOS motherboard versi terbaru dari website terkait (umumnya terkompres dalam .zip), ekstrak file tersebut pada media booting (floopy disk atau USB flash disk). Anda akan menemukan batch file yang menjalankan program update BIOS secara otomatis. Boot ke media booting setelah sebelumnya mengatur boot priority yang sesuai pada menu BIOS. Jalankan batch file. Matikan PC setelah proses update selesai. Nyalakan kembali, dan anda siap untuk mengatur setting BIOS.

Kini saatnya anda mengatur setting BIOS. Walau terdapat banyak kemiripan, tiap-tiap motherboard memiliki pengaturan BIOS yang berbeda-beda. Bacalah petunjuk pada manual motherboard anda untuk pengaturan BIOS yang optimal. Bacalah petunjuk navigasi menu BIOS pada bagian bawah atau kanan layar.

Secara umum, pengaturan tanggal dan jam ada di sub-menu Standard CMOS Features pada BIOS (anda juga dapat mengaturnya dari Windows). Pada sub-menu ini juga ditampilkan harddisk, DVD-RW dan jumlah memory yang terpasang (dengan benar).

Masuklah pada sub-menu Advanced BIOS Features. Di sini anda bisa mengatur urutan booting PC. Untuk instalasi Windows, aturlah sehingga CD-ROM/DVD-ROM merupakan komponen yang didahulukan untuk booting (First Boot Device), sebelum harddisk (Second Boot Device).

Kembali ke menu utama, dan masuklah ke sub-menu Integrated Peripherals. Masuklah ke sub-sub-menu OnChip PCI Device. Jika anda menggunakan sound card, atur setting OnChip Audio Controller ke Disabled.

Kembali ke menu utama, dan masuklah ke sub-menu PC Health Status. Aturlah CPU Warning Temperature dan CPU Shutdown Temperature yang sesuai dengan processor anda. Spesifikasi temperatur kerja C2D Q6600 adalah 61°C (anda bisa mencari informasi seperti ini di internet). Dengan demikian, untuk kasus C2D Q6600, Warning dan Shutdown Temperature kita atur pada 62°C (+1° dari spesifikasi, atau sesuai kehendak anda) dan 67°C (+5°C dari warning temperature, atau sesuai kehendak anda). Pada kasus ini, BIOS akan mematikan PC secara otomatis jika mendeteksi temperatur processor mencapai 67°C. Ini untuk menghindari overheating yang memungkin processor rusak.

Kembali ke menu utama. Masukkan DVD instalasi Windows. Pilih menu Save & Exit Setup. PC anda akan melakukan restart.

Meng-install Windows Vista
Lihat tulisan Image Backup System PC pada blog ini sebelum menginstall Windows.


Kini anda siap untuk meng-install Windows. Setelah memasuki program setup Windows, anda akan diminta memilih bahasa pengantar. Jika DVD instalasi Windows anda menyertakan Paket Antarmuka Bahasa Indonesia, maka Bahasa Indonesia bisa dipilih. Klik Next.

Kemudian anda akan diminta memulai instalasi Windows. Klik Install now. Anda akan diminta memasukkan Product Key (tertulis pada stiker yang disertakan pada bungkus DVD). Non-aktifkan opsi Automatically activate windows when I’m online. Anda memiliki waktu 30 hari setelah instalasi sebelum waktu aktivasi habis. Tidak perlu buru-buru, Belanda masih jauh. Klik Next.

Pada jendela berikutnya, anda akan diminta membaca dan menyetujui term lisensi. Aktifkan opsi I accept the license terms. Klik Next.

Kemudian anda akan diminta memilih jenis instalasi, upgrade dari Windows versi sebelumnya (jika program setup mendeteksi Windows versi sebelumnya pada harddisk), atau install a clean copy of Windows. Pada panduan ini, kita akan mengambil opsi yang kedua. Pastikan bahwa file-file yang ada pada harddisk sudah di-backup (untuk di-restore kemudian setelah Instalasi Windows), karena kita akan melakukan format ulang harddisk. Jika anda memiliki file-file pada harddisk dan tidak ingin melakukan format ulang, maka ambil opsi pertama.

Window berikutnya akan meminta anda untuk memilih drive (jika lebih dari satu) dan partisi (jika lebih dari satu) dimana Windows akan di-install. Pilihlah sebuah drive dan partisi. Jika sebelumnya anda memilih Install a clean copy of Windows, klik Drive options (advanced) dan format drive/partisi tersebut. Kembali ke window pemilihan drive/partisi, klik Next.

Sekarang, proses instalasi akan dimulai. Mungkin akan memakan waktu sekitar satu jam, bergantung pada konfigurasi PC anda. Sekarang saatnya meninggalkan PC anda untuk melakukan hal lain. Minum kopi dan bergombal ria dengan istri anda sambil menemaninya menonton sinetron/gosip adalah acara yang menyenangkan.

Setelah proses instalasi selesai, anda akan diminta membuat user name dan password. Anda dapat mengubah hal-hal ini nanti di menu Control Panel. Isi nama anda. Pilih saja password sederhana yang mudah diingat untuk sementara ini. Klik Next.

Window berikutnya akan meminta anda memberi nama PC dan memilih wallpaper. Pilih wallpaper anda. Klik Next.

Layar berikutnya akan meminta anda menentukan bagaimana Windows meng-update dirinya. Pilihan-pilihan yang ada: Use recommended settings, Install important updates only, Ask me later. Jika koneksi internet anda tidak terlalu cepat, pilih opsi ketiga. Pada saat online, Windows akan bertanya kepada pengguna terlebih dulu apakah ingin men-download update. Proses download yang otomatis pada opsi pertama dan kedua akan menyerap bandwidth koneksi internet. Anda bisa mengubah setting ini kemudian di menu Control Panel.

Window berikutnya akan meminta anda mencocokkan tanggal, jam, dan zona waktu. Sesuaikan dengan zona tempat anda tinggal (WIB atau BBWI sama dengan GMT +7). Klik Next.

Selamat! Instalasi telah selesai. Klik Start untuk memulai Windows Vista.

Meng-install Driver-driver
Setelah membaca judul sub-bagian pada baris di atas, mungkin anda bertanya, masih ada lagi yang harus dilakukan? Kapan bisa mulai bermain game? (Pada tahap ini anda mungkin sudah mulai gelisah dan bertanya-tanya apakah PC gaming merupakan pilihan yang lebih baik dibanding Xbox 360 atau PS3) Nah, nah. Saya akan jawab: sabar, kita sudah hampir selesai. Karena begitu banyaknya jenis komponen-komponen PC yang beredar di pasaran, dan selalu terus diperbarui, tidak mungkin bagi Windows untuk menyediakan seluruh driver bagi semua komponen tersebut.

Buka window Device Manager dari Control Panel (Start-Control Panel-System and Maintenance-System-Device Manager). Device Manager akan melaporkan komponen-komponen mana pada PC anda yang belum memiliki driver yang benar. Hal ini akan dilaporkan dengan tampilan icon segitiga warna kuning bertanda-seru. Komponen-komponen yang umum dalam kasus ini adalah: graphic card, sound card, modem (internal, jika ada), network adapters, dan southbridge chipset. Siapkan CD instalasi driver sound card yang disertakan pada paket pembelian. Siapkan CD instalasi dari paket pembelian motherboard untuk driver-driver network adapters dan southbridge chipset. CD instalasi driver graphic card biasanya sudah tidak update. Anda bisa memperoleh versi yang terbaru dengan men-download dari website NVIDIA/ATI atau mendapatkannya dari DVD yang disertakan pada majalah CHIP/PC-MEDIA terbaru. Jalankan program setup dari CD instalasi driver. Ikuti petunjuk program setup hingga proses instalasi selesai. Klik Restart later hingga semua driver ter-install.

Jika anda menggunakan modem eksternal (atau modem pada handphone), install driver (atau program PC Suite jika anda menggunakan modem pada handphone) yang sesuai.

Restart Windows. Dan kembali buka Device Manager, pastikan semua driver yang diperlukan sudah ter-install dengan benar.

Meng-install Perangkat Lunak Tambahan dan Meng-aktivasi Windows
Kini tiba saatnya meng-install perangkat lunak tambahan seperti Internet Security dan Office Suite. Siapkan CD/DVD instalasi, product key, dan nomor telepon distributor produk terkait untuk aktivasi. Aktivasi juga bisa dilakukan melalui internet, namun anda membutuhkan koneksi internet.

Jika sudah yakin bahwa instalasi Windows dan perangkat lunak tambahan sudah sesuai keinginan, driver-driver sudah ter-install dengan benar, dan tidak ada keinginan untuk meng-install ulang Windows dalam waktu dekat (mis. karena instalasi driver yang gagal dan mengacaukan sistem), anda bisa meng-aktivasi Windows dan perangkat lunak tambahan. Buat koneksi internet melalui menu Control Panel atau ikuti petunjuk dari Internet Service Provider anda. Aktivasi Windows anda (Start-Computer-Properties, lalu klik Click here to activate Windows now). Aktivasi perangkat lunak tambahan dengan membuka program terkait dan mengikuti petunjuk aktivasi.

Membuat Restore Point
Kerusakan sistem Windows, walau jarang, dapat terjadi akibat instalasi program-program dan driver-driver yang tidak sempurna, atau virus. Jika fitur System Restore anda biarkan aktif, Windows secara teratur akan menciptakan restore point pada saat anda meng-install program atau driver baru. Jika Windows menjadi tidak stabil setelah instalasi tersebut, anda dapat meng-uninstall program atau driver tersebut melalui menu pada Control Panel. Jika Windows masih juga tidak stabil setelah un-install, anda dapat menggunakan System Restore untuk mengembalikan keadaan Windows seperti sebelum instalasi. Namun demikian, System Restore dianjurkan hanya jika un-install sudah dilakukan dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Untuk menciptakan restore point, buka window System Protection (Start-Control Panel-System and Maintenance-System, klik System Protection pada daerah kiri atas window). Klik tab System Protection, dan klik Create. Pada kotak dialog, beri judul restore point (mis. Installed and Activated Windows, Internet Security, and Office 2007), lalu klik create.


Syukuran
SELAMAT!!! (Kali ini dengan huruf besar dan tanda seru tiga buah.) Perakitan PC gaming anda sudah selesai. Kini anda bisa mulai meng-install game-game favorit anda dan mulai bermain. Jika selama proses perakitan, anda tidak menemui masalah berarti, maka anggaplah diri anda sangat beruntung. Selama merakit beberapa PC gaming dalam beberapa tahun belakangan ini, tidak pernah saya tidak menemui masalah. Saya harap panduan ini bisa mengurangi atau menghilangkan masalah yang mungkin timbul selama perakitan PC gaming anda.

Tidak akan ada yang menganggap anda berlebihan jika ingin mengadakan syukuran dengan teman-teman di Starbucks atau mengundang tetangga untuk makan nasi tumpeng di rumah. Percayalah.

Tulisan berikutnya, atau Bagian Ketiga dari 4 tulisan akan memberikan panduan mengenai pengujian PC gaming anda.

Monday, August 4, 2008

Merakit Sendiri PC Gaming Anda - Bagian Pertama

Bagian Pertama dari Empat: Memilih Komponen-komponen PC Gaming
oleh rma
Tanggal pemuatan: 4 Agustus 2008


Senang bermain game-game 3D terbaru pada Personal Computer (PC)? Suka mengutak-atik barang elektronik? Punya uang dan waktu luang lebih? Ingin memiliki PC baru untuk gaming namun masih awam dengan spesifikasi-spesifikasi perangkat keras dan istilah-istilah terkait PC gaming?

Jika jawaban anda untuk pertanyaan-pertanyaan di atas adalah ya, maka mari kita merakit sebuah PC gaming. Tulisan ini dikembangkan dari catatan saya saat dalam proses memilih komponen-komponen PC gaming dan merakitnya. Tulisan ini dapat dijadikan panduan awal untuk merakit sendiri PC gaming anda. Termasuk di dalamnya adalah panduan untuk memilih komponen-komponen PC gaming (Bagian Pertama), merakitnya menjadi PC gaming (Bagian Kedua), menguji hasil rakitan anda (Bagian Ketiga), dan menyesuaikan setting game anda agar nyaman dimainkan (Bagian Keempat).

Tapi tunggu dulu. Anda mungkin bertanya, mengapa tidak membeli PC gaming built-up (siap pakai) saja? Lebih hemat waktu dan tidak beresiko, walau anggarannya lebih besar. Nah, nah. Saya akan jawab: bisa saja, terserah anda. Tapi untuk saya, merakit sendiri PC gaming memberikan kenikmatan tersendiri. Serupa dengan kesenangan saya bermain LEGO saat kanak-kanak, atau merakit model pesawat saat remaja. Resiko kerusakan oleh perakitan atau ketidak-kompatibelan dari pemilihan komponen, bisa kita minimalkan dengan pengetahuan yang sudah umum. Jika anda setuju dengan saya, mari kita lanjutkan.

Oh, iya, sebelum saya lanjutkan, jika anda sudah berkeluarga seperti saya, pastikan bahwa pasangan anda mengetahui apa yang akan anda lakukan, termasuk juga waktu yang dialokasikan dan besar anggarannya. Untuk, ehm, menghindari protes-protes yang mungkin timbul di kemudian waktu akibat beralihnya perhatian anda dari dia, dan berkurangnya anggaran tahunan rumah tangga.

Catatan: Penulis berusaha sedapat mungkin untuk menghindarkan kerusakan komponen-komponen elektronik milik pembaca dengan memberitahu bahaya yang mungkin timbul dan kerusakan yang dapat terjadi pada proses perakitan PC gaming. Penulis juga berusaha sedapat mungkin untuk menghindarkan pembaca dari memilih komponen-komponen PC gaming yang tidak kompatibel satu sama lain. Namun demikian, penulis tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau ketidak-kompatibelan yang mungkin terjadi. Jika anda ragu, mintalah bantuan kepada orang yang berpengalaman dalam merakit komputer.


Memilih Komponen-komponen PC Gaming
Berikut ini daftar komponen-komponen yang anda perlukan beserta penjelasan mengenai fitur-fitur tiap-tiap komponen yang perlu anda cermati.

Monitor
Pada komponen inilah anda melihat jalannya permainan dan bereaksi sesuai apa yang anda lihat. Pilihan monitor berpengaruh besar terhadap kenikmatan dan kenyamanan bermain game. Teknologi yang tersedia saat ini adalah Cathode Ray Tube (CRT) dan Liquid Cristal Display (LCD).

Teknologi CRT sudah mulai digantikan oleh LCD. Monitor LCD memiliki keunggulan-keunggulan hemat energi dan tempat, dan tingkat radiasi elektromagnetik jauh lebih kecil dari monitor CRT sehingga tidak melelahkan mata pada pemakaian berjam-jam. Kekurangannya adalah relatif lebih mahal dibanding monitor CRT. Namun demikian, keunggulan-keunggulannya menutupi kekurangannya. Untuk proyek anda kali ini, saya menyarankan monitor LCD.

Ukuran (diagonal) monitor LCD yang umum dan ekonomis (harga/inci relatif rendah, lihat Tabel 1) saat ini adalah 17 inci dan 19 inci, baik pada model 4:3 (normal) atau 16:10 (widescreen). Jika anda punya anggaran lebih dan merasa kurang nyaman dengan 17 atau 19 inci, tidak ada salahnya membeli monitor berukuran lebih besar.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk ukuran diagonal yang sama, model widescreen memiliki sisi horizontal lebih panjang, namun sisi vertikal lebih pendek dibandingkan model normal (4:3). Pilihannya tergantung pada game yang anda mainkan. Game-game terbaru sudah mendukung tampilan widescreen dan tampak bagus pada mode tersebut. Anda bisa mencari informasi (screenshot) tentang game favorit anda di website/forum terkait sebelum memutuskan pilihan anda.

Tabel 1. Harga-harga Berbagai Ukuran Monitor LCD.


Fitur-fitur utama monitor LCD adalah resolusi layar, response time, tingkat kecerahan, dan jenis konektor. Resolusi layar maksimum ditentukan oleh diagonal dan model monitor. Pada jarak pandang sama, semakin tinggi resolusi layar anda, semakin halus (tidak terkotak-kotak) tampilan game anda. Namun kekuatan processor grafik (lihat sub-bagian Graphic Card pada tulisan ini) juga harus semakin tinggi untuk mengimbanginya. Walau demikian, anda punya pilihan untuk memakai resolusi lebih rendah dari resolusi maksimum jika diperlukan.

Kasarnya tampilan resolusi rendah dapat dihaluskan dengan mengaktifkan mode Anti-Aliasing (AA) pada driver graphic card atau game anda. Namun demikian, mode ini menguras cukup banyak kekuatan graphic processor anda sehingga hanya digunakan jika penurunan frame rate per second (fps) tampilan game anda masih dapat ditolerir. Bagian Menyesuaikan Setting Game Anda menjelaskan cara mengetahui perubahan fps akibat peng-aktifan/non-aktif-an mode AA.

Response time menunjukkan waktu yang diperlukan oleh suatu titik pada layar untuk merubah warnanya, dinyatakan dalam ms (milisecond). Semakin rendah nilai ini semakin tampak halus tampilan adegan bergerak pada monitor. Nilai response time yang tinggi akan mengakibatkan efek berbayang (ghosting) pada saat game memasuki adegan-agedan cepat. Untuk kenyamanan anda, pilihlah monitor dengan response time maksimal 8 ms.

Tingkat kecerahan, sesuai namanya, mengindikasikan kecerahan warna-warna pada tampilan monitor, dinyatakan dalam cd/m2. Nilai kecerahan yang rendah akan mengesankan tampilan yang redup. Kebutuhan akan tingkat kecerahan bersifat subyektif, berbeda-beda untuk setiap orang. Untuk menentukan kebutuhan anda, cobalah pergi ke toko elektronik yang memajang berbagai macam TV LCD. Pada jarak pandang yang akan anda gunakan untuk monitor LCD anda, perhatikan salah satu TV yang memiliki tingkat kecerahan sesuai kebutuhan anda, lalu tanyakan tingkat kecerahannya pada pegawai toko (atau melihat brosur untuk lebih yakin). Nilai kecerahan tersebut dapat anda jadikan panduan untuk memilih monitor LCD anda.

Konektor yang umum pada LCD monitor saat ini adalah analog (D-sub) dan digital (DVI). Pada konektor digital, data ditransfer dari VGA card ke monitor tanpa mengalami konversi digital-to-analog. Pada konektor analog, data mengalami konversi digital-to-analog. Mengenai perbedaan kualitas keduanya, tampaknya tidak ada bukti bahwa konversi data menurunkan kualitas tampilan, terutama pada 17 dan 19 inci. Jika kita berbicara mengenai monitor dengan diagonal di atas 19 inci, mungkin koneksi digital lebih diinginkan untuk menjamin kecepatan transfer data yang memadai.

Untuk proyek ini, saya menggunakan monitor Samsung SyncMaster 172X, LCD 17 inci model normal (non-widescreen). Monitor ini berasal dari PC gaming saya sebelumnya dan sudah tidak dijual lagi. Masalah yang mungkin timbul dari penggunaan monitor model lama adalah tidak ada dukungan driver terhadap Windows Vista. Mengenai hal ini, saya hanya berharap driver monitor generik dari Windows Vista dapat digunakan untuk monitor ini.

Alasan untuk penggunaan model normal: game favorit saya (keluaran 2005) belum mendukung format widescreen. Dengan jumlah uang yang hampir sama, pada model normal saya mendapatkan sisi vertikal yang lebih panjang dibandingkan model widescreen. Dan pada game favorit saya (Falcon 4.0 Allied Force, jenis combat flight simulator), sisi vertikal yang panjang adalah penting untuk menampilkan instrumen-instrumen kokpit dengan lebih jelas. Lalu, anda mungkin bertanya: alasan memilih 17 inci? Nah, nah. Saya akan jawab: ini karena keterbatasan anggaran saya. Harap maklum, masih harus sering beli susu untuk ibu hamil.

Jika anda penggemar game racing, maka model widescreen mungkin memberikan kenikmatan bermain lebih besar. Walau demikian harap diperhatikan bahwa panjang sisi vertikal menentukan jarak maksimal yang nyaman antara mata anda dan monitor. Pada tingkat kenyamanan yang sama, anda dapat memposisikan mata anda dari monitor LCD 17 inci lebih jauh pada model normal dibanding model widescreen. Jika anda ragu, pergilah ke toko elektronik favorit anda, lalu ujilah jarak pandang nyaman monitor pilihan anda sebelum membelinya.

Graphic (VGA) Card
Inilah komponen yang juga memiliki pengaruh besar dalam menentukan kenikmatan anda bermain PC game. Begitu banyaknya variasi yang tersedia di pasaran akan membuat kepala anda berdenyut-denyut saat menentukan pilihan. Jangan khawatir, paragraf-paragraf berikut ini akan menjelaskan hal-hal yang paling penting untuk kenyamanan bermain anda.

Kinerja VGA card diukur dengan seberapa tinggi fame per second (fps) yang dapat diberikannya pada game-game tertentu. Semakin tinggi fps yang mampu diberikan, semakin tinggi tingkat kinerjanya. Tapi, apa itu fps?

Jika anda belum memahami konsep fps, bayangkanlah sebuah obyek pada gambar diam dari sebuah film DVD saat anda mem-pause film tersebut. Gambar diam ini adalah 1 frame. Play kembali film tersebut, kemudian segera pause kembali dan perhatikan gambar diam berikutnya. Obyek gambar masih sama hanya sudah berubah posisinya. Kumpulan dari gambar diam ini, sebanyak 25-30 frame yang berurutan, akan menyusun adegan bergerak selama 1 detik pada film tersebut. Otak anda mempersepsikan obyek gambar bergerak akibat melihat 25-30 gambar diam per detik yang ditampilkan berurutan. Dikatakan bahwa film tersebut memiliki 25-30 fps.

Secara umum, mata manusia membutuhkan minimal 25-30 fps untuk mempersepsikan obyek bergerak pada film atau game. Lebih rendah dari itu, maka adegan akan tampak patah-patah. Seperti pada saat memutar film DVD yang sudah rusak. Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan pada mata dan mungkin membuat kepala anda pusing.

Tidak seperti film DVD yang memiliki fps tetap, fps pada game berubah-ubah tergantung kompleksitas frame-frame adegan pada suatu waktu. Jika kita memainkan suatu game selama waktu tertentu, maka kita akan mendapatkan nilai-nilai berupa fps minimum, fps rata-rata, dan fps maksimum. Pemilihan VGA card untuk PC gaming ditujukan untuk mendapatkan fps minimum tidak kurang dari 30 fps, untuk mendapatkan kenyamanan bermain sepanjang waktu.

Kemampuan VGA card menghantarkan besaran fps dipengaruhi terutama oleh kekuatan processor grafik dan lebar jalur data memory grafik yang dimilikinya. Kekuatan processor grafik ditentukan terutama oleh jumlah Stream Processor (SP) pada arsitektur NVIDIA, atau disebut Unified Shader (US) pada arsitektur milik ATI, dan besaran clock-nya. Lebar jalur data dipengaruhi oleh clock, antarmuka dan generasi memory grafik.

Namun demikian, akibat sedikit perbedaan antara arsitektur NVIDIA (NV) dan ATI, bahkan perbedaan pada tiap-tiap generasi produk dari produsen yang sama, jumlah dan clock stream processor tidak dapat diandalkan untuk memprediksikan kemampuan VGA card. Ada indikator lain yang lebih sesuai untuk itu, yaitu pixel peak fillrate (dinyatakan dalam Gigapixel/s, GP/s), dan lebar jalur data maksimum (dinyatakan dalam Gigabyte/s, GB/s).

Perhatikan Tabel 2 untuk perbandingan kinerja beberapa VGA card pada game Supreme Commander. Perbandingan seperti ini umumnya dilakukan dengan processor berkinerja tinggi, dan memory yang besar serta cepat sedemikian sehingga unjuk kerja VGA card tidak dibatasi oleh komponen-komponen tersebut.

Tabel 2. Perbandingan kinerja beberapa VGA card.


Dari Tabel 2, kita dapat melihat bahwa walau memiliki 320 US pada clock 668MHz, ATI HD3850 belum mampu mengalahkan kinerja NV 8800GTS yang hanya memiliki 96 SP pada clock 500MHz. Jika kita perhatikan pixel peak fillrate keduanya, ATI HD3850 masih unggul tipis. Lalu mengapa kinerjanya lebih rendah dari NV 8800GTS? Perhatikan bahwa lebar jalur data maksimum (Max. B/W pada tabel, kependekan dari Maximum Bandwidth) NV 8800GTS masih lebih tinggi. Jadi, kombinasi pixel peak fillrate dan lebar jalur data maksimum yang memberikan indikasi kinerja VGA card. Namun demikian, ini hanya indikasi. Belum ada metode standar untuk mengukur pixel peak fillrate.

Dengan membandingkan harga dan kinerja 3 VGA card pada tabel (NV 8800GTS 640MB tidak termasuk karena sudah tidak dijual di pasaran), kita dapat melihat bahwa NV 8600GT memiliki harga paling ekonomis dan mampu memberikan fps di atas 30 pada game Battlefield 2142 dengan setting game resolusi 1024x768 32-bit, 4xAA (anti-aliasing), 8xAF (anisotropic filtering), dan maximum quality.

Namun demikian, jika ingin memainkan game-game lebih baru dari Battlefield 2142 dan/atau pada resolusi lebih tinggi, anda mungkin harus menggunakan VGA card berkinerja lebih tinggi atau menurunkan kualitas tampilan game jika ingin menggunakan NV 8600GT. Sebagai contoh, NV 8600GTS yang mampu menampilkan 42.4 fps pada game Battlefield 2142 dengan setting resolusi 1024x768 32-bit, 4xAA, maximum quality, hanya mampu memberikan sekitar 30 fps pada game Crysis dengan setting resolusi 1024x768 32-bit, no AA, medium quality. Catatan: processor cukup cepat dan memory cukup banyak.

Beberapa VGA card dengan harga yang serupa bisa memiliki perbedaan kinerja yang cukup jauh. Perhatikan kembali Tabel 2. ATI HD3850 memiliki harga hanya 3,4% lebih tinggi dari NV 8600GTS namun memberikan peningkatan kinerja 43% lebih tinggi pada resolusi 1024x768 untuk game Battlefield 2142. Jika anggaran anda sekitar 1,2 juta (per 15 Juli 2008), maka pertimbangan anda adalah ATI HD3850 atau NV 8800GS/9600GSO. Namun demikian, jika anda berniat membeli VGA card second-hand, NV 8600GTS akan menjadi pilihan yang bagus karena harganya bisa jadi turun mendekati NV 8600GT.

Tentukan anggaran anda, lalu lakukan penelitian singkat pada beberapa VGA card yang masuk ke dalam anggaran tersebut sebelum menetapkan pilihan. Panduan secara umum untuk PC gaming, untuk anda yang mengutamakan tampilan grafik adalah, harga VGA card anda harus tidak lebih murah dari harga processor, minimal sama. Perhatikan juga bahwa beberapa VGA card dijual dengan clock SP/US dan memory lebih tinggi dari standar sehingga kinerjanya sedikit meningkat dibandingkan versi standar.

Sebelum memilih VGA card, anda dapat melihat dulu kinerjanya pada game-game favorit berdasarkan pengujian yang hasilnya ditampilkan di internet (anandtech.com, xbitlabs.com, dll). Jika tidak bisa menemukan game favorit anda pada hasil pengujian, gunakan game sejenis (genre sama, contoh: action shooter, racing, dll) yang keluar pada tahun yang sama sebagai panduan. Jika tidak bisa menemukan VGA card pilihan anda pada hasil pengujian, gunakan VGA card dengan pixel peak fillrate dan lebar jalur data maksimum yang serupa (wikipedia.org) sebagai panduan.

Fitur-fitur utama VGA card adalah jumlah memory grafik, dukungan terhadap DirectX 10.0, dan dukungan terhadap PCIe 2.0. Jika anda bermain pada resolusi rendah, 1280x1024 atau 1440x900, 256MB sudah cukup. Namun, resolusi lebih tinggi dari itu akan membutuhkan lebih banyak memory grafik untuk kinerja yang optimum.

DirectX 10.0 yang keluar bersama Windows Vista menjanjikan efek visual lebih baik dari DirectX 9.0. Produk ATI mulai seri 3000 sudah mendukung DirectX 10.1 yang keluar bersama Windows Vista SP1, sementara produk NVIDIA mulai seri 8000 hingga GTX 200 walau sudah mendukung DirectX 10.0 namun belum mendukung DirectX 10.1. Beberapa game terbaru sudah mendukung DirectX 10.1 yang menjanjikan perbaikan kinerja dan tampilan visual.

PCI Express (PCIe) 2.0 adalah format baru antarmuka kartu ekspansi komputer yang menggantikan format antarmuka PCIe 1.0/1.1, AGP, dan PCI. PCIe 2.0 memberikan lebar jalur data lebih besar dari format-format pendahulunya. Hampir semua VGA card seri terbaru sudah menggunakan format PCIe 2.0. Walau demikian, anda masih dapat menggunakan VGA card PCIe 2.0 pada motherboard yang hanya mendukung PCIe 1.0/1.1 (lihat sub-bagian Motherboard pada tulisan ini). Juga sebaliknya, anda dapat menggunakan VGA card PCIe 1.0/1.1 pada motherboard yang sudah mendukung PCIe 2.0. Sebuah hasil pengujian yang ditampilkan di internet menunjukkan bahwa belum ada perbedaan nyata pada kinerja antara pengunaan VGA card PCIe 2.0 pada motherboard berformat PCIe 1.0/1.1 dan pada motherboard berformat PCIe 2.0.

Karakteristik VGA card yang harus anda perhatikan adalah konsumsi daya, kebisingan kipas, panas, panjang, dan tebalnya. VGA card kelas high-end seperti NV 8800GTS mengkonsumsi daya listrik yang besar sehingga membutuhkan power supply kapasitas besar (lihat sub-bagian Power Supply Unit pada tulisan ini untuk memperkirakan kebutuhan daya listrik PC gaming anda).

Beberapa VGA card memiliki tingkat kebisingan yang cukup mengganggu pada saat kipas mereka berputar pada kecepatan maksimum. Anda dapat mengetahui hal ini dengan melakukan penelitian melalui internet. Berputarnya kipas VGA card pada kecepatan maksimum adalah dikarenakan temperatur kerja processor grafik yang tinggi, yang mana dipengaruhi oleh clock processor grafik dan sirkulasi udara dalam casing (lihat sub-bagian Casing pada tulisan ini untuk mengetahui desain casing yang direkomendasikan oleh Intel untuk sirkulasi udara optimal).

Ada beberapa VGA card dengan kipas standar yang putarannya tidak otomatis menyesuaikan diri terhadap temperature processor grafik. Akibatnya kipas berputar 100% setiap saat dan mengeluarkan suara bising yang mengganggu. Contohnya 8800GS dengan kipas standar. Namun ada pula 8800GS dengan kipas non-standar seperti produksi Gigabyte.

Beberapa VGA card memiliki panjang 10 inci (25,4 cm) atau lebih dan tebalnya menghabiskan 2 slot ekspansi motherboard. Ini terutama pada VGA card kelas high-end. Pastikan casing anda mampu dimuati VGA card yang dipilih (lihat sub-bagian Casing pada tulisan ini).

Pada proyek kali ini, saya menggunakan Asus ATI HD4850 512MB PCIe 2.0. Sebetulnya saya berniat menggunakan Gigabyte NV8800GS 384MB atau Gecube HD3850 256MB, karena saya hanya akan bermain di resolusi 1024x768 dan berniat meng-upgrade-nya belakangan jika sudah tidak mampu memainkan game-game baru dengan setting medium quality. Namun kedua barang tersebut tidak saya temukan di toko langganan saya. Akibatnya, dengan ‘terpaksa’ saya menaikkan anggaran saya untuk VGA card. Keuntungan dari membeli VGA card dengan kinerja lebih tinggi adalah anda tidak perlu meng-upgrade-nya dalam waktu dekat untuk mengikuti kebutuhan game-game yang akan datang.

Sebagai catatan tambahan, hasil pengujian menggunakan game Devil May Cry 4 yang dipublikasikan di legionhardware.com menunjukkan bahwa belum ada perbedaan kualitas tampilan yang nyata antara DirectX 9.0 dan DirectX 10.0. Jika anda masih menggunakan graphic card DirectX 9.0 yang cukup cepat, anda bisa menunggu dan mengamati perkembangan lebih lanjut sebelum memutuskan meng-upgrade graphic card.

Speaker
Speaker memegang peranan penting dalam membantu menghadirkan suasana permainan. Tampilan tembak-tembakan yang apik pada game action shooter akan terasa hambar jika suara senjata dan ledakannya cempreng.

Penilaian terhadap kinerja speaker bersifat subyektif. Namun demikian, kalau anggaran anda memungkinkan, pilihlah speaker aktif (butuh daya listrik sendiri) yang dilengkapi subwoofer. Saya sudah pernah memiliki speaker tanpa subwoofer dan dengan subwoofer. Perbedaan keduanya dalam memperdengarkan suara bass sangat kentara.

Untuk proyek ini, saya menggunakan speaker aktif dengan konfigurasi 2 satelit dan 1 subwoofer (2.1), model P360R dari Sonic Gear. Speaker ini berasal dari PC gaming saya sebelumnya dan sudah tidak dijual lagi. Jika anda mempunyai anggaran lebih, anda bisa menggunakan speaker dengan konfigurasi 5 satelit dan 1 subwoofer (5.1). 3 satelit untuk di depan, dan 2 satelit tambahan untuk diletakkan di belakang anda. Pada sound card dan game-game yang mendukung konfigurasi 5 satelit, arah suara dari depan dan belakang dapat dibedakan oleh pemain karena letak 2 satelit tambahan di belakangnya, menambah kenikmatan bermain.

Sound Card
Sound card berfungsi memproses data audio dan meneruskannya ke speaker untuk diperdengarkan. Speaker yang baik tidak akan banyak meningkatkan kenikmatan bermain tanpa sumber data suara yang berkualitas dari sound card. Banyak juga motherboard yang sudah dilengkapi onboard sound. Jika yakin dengan kualitas suara keluaran onboard sound, anda tidak perlu membeli sound card.

Serupa dengan speaker, penilaian kinerja sound card atau onboard sound bersifat subyektif. Saya tidak bisa mengatakan apakah sound card lebih baik dari onboard sound, sebab belum pernah membandingkan. Lagipula, ada beberapa model sound card di pasaran, mulai dari kelas entry-level hingga high-end, dan teknologi onboard sound selalu diperbarui dengan cepat. Jika anda ragu, tanyalah kepada seseorang yang sudah pernah membandingkannya.

Pada proyek kali ini, saya menggunakan SoundBlaster Audigy Value. Alasan utama memilih sound card tersebut adalah harganya yang ekonomis dan sudah memiliki driver untuk Windows Vista (lihat sub-bagian Operating System). Jika pada pemilihan komponen-komponen lain saya menggunakan perbandingan kinerja dan fitur-fitur, maka pada komponen ini saya hanya bersandar pada nama besar SoundBlaster. Sound card ini masih menggunakan format antarmuka PCI, hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan motherboard. Sebetulnya, saya masih punya sound card dari PC gaming saya sebelumnya, SoundBlaster Live! Value. Namun model ini tidak memiliki driver untuk Windows Vista, karenanya dengan berat hati saya pensiunkan.

Processor
Processor berfungsi sebagai pengendali utama semua kegiatan pemrosesan data. Processor yang tidak mampu mengimbangi kinerja VGA card akan membatasi kinerja sistem PC gaming secara keseluruhan. VGA card akan sering menunggu data hasil olahan processor sehingga fps yang diberikan tidak optimal.

Teknologi processor yang tersedia saat ini adalah single core, dual core, dan quad core. Untuk menambah kerumitan pemilihan, tiap-tiap jenis processor tersebut tersedia dengan besar cache, clock core dan Front Serial Bus (FSB, atau HyperTransport, HT pada arsitektur AMD) yang berbeda-beda pula. Jangan khawatir, paragraf-paragraf berikut ini akan menjelaskan hal-hal yang paling penting untuk kinerja optimal PC gaming anda.

Hingga Pentium 4 dan Athlon 64, processor desktop PC masih menggunakan 1 (single) core. Processor dual core muncul karena keterbatasan material penyusun processor untuk dipacu melewati 4GHz dengan pendinginan normal (heatsink dan kipas). Panas yang dihasilkan terlalu tinggi. Dan masih ada masalah lain untuk pergi melewati 4GHz: lebar jalur data memory yang tertinggal jauh. Akibatnya, Intel dan AMD mengambil rute lain. Mereka membuat processor dengan 2 (dual) dan 4 (quad) core untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kekuatan komputasi pada aplikasi-aplikasi modern, termasuk game.

Game-game terbaru saat ini sudah dapat memanfaatkan teknologi dual cores dan bekerja bagus pada teknologi tersebut. Dibandingkan processor single core, processor dual cores memberikan peningkatan kinerja secara nyata, bahkan hingga 2 kali lipat lebih. Walau demikian, sedikit sekali game yang dapat memanfaatkan teknologi quad cores, untuk saat ini. Pemrograman game untuk memanfaatkan teknologi quad core membutuhkan teknik baru yang bahkan belum jelas apakah mungkin untuk dilakukan. Intel menjanjikan game Alan Wake produksi Remedy akan mampu memanfaatkan teknologi quad cores sepenuhnya. Pembuktiannya masih harus menunggu rilis game tersebut akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Perhatikan Tabel 3 untuk perbandingan kinerja beberapa jenis processor pada game Supreme Commander. Perbandingan seperti ini umumnya dilakukan dengan VGA card atau VGA onboard berkinerja rendah-menengah pada setting default quality, dan memory yang besar serta cepat sedemikian sehingga unjuk kerja processor lebih menonjol dalam mempengaruhi fps.

Tabel 3. Perbandingan kinerja beberapa processor.


Processor single core tidak dimasukkan dalam perbandingan karena kinerjanya yang sangat rendah. Pentium 4 631 3,0GHz single core dikalahkan dengan telak oleh Pentium Dual-Core E2160 1,8GHz dalam memberikan besaran fps pada game Supreme Commander sementara keduanya memiliki harga yang hampir sama. Lompatan kinerja ini diakibatkan oleh arsitektur E2160 yang lebih baik (lebih banyak instruksi yang dapat dilakukan per clock-nya) dan besar clock-nya (1,8GHz x 2 core).

Processor dual cores Core 2 Duo (C2D) E4300 1,8GHz jauh meninggalkan Pentium Dual-Core E2160 1,8GHz dalam hal kinerja fps pada game yang sama. Walau dipasarkan dengan nama yang berbeda, sebetulnya E2160 memiliki arsitektur yang sama persis dengan E4300. Yang membedakan keduanya hanya besar cachenya. Penambahan cache dari 1MB ke 2MB (512KB per core ke 1MB per core) memberikan peningkatan kinerja dari 16 fps ke 24,1 fps (50,6%). Hal ini menunjukkan bahwa ukuran cache berpengaruh besar terhadap kinerja processor, setidaknya pada game Supreme Commander. Pertanyaannya adalah, apakah penambahan cache lebih lanjut akan meningkatkan kinerja lebih tinggi?

Perhatikan kinerja C2D E6300 1,86GHz dan C2D E4300 1,8GHz. Sesuai namanya, keduanya memiliki arsitektur yang sama, Core 2. Namun dibedakan oleh besar cache dan clock FSB-nya. Clock core keduanya berbeda sedikit. Jika kita mengabaikan perbedaan clock yang kecil tersebut dan mengganggap bahwa perubahan kinerja dari 24,1 fps ke 25,7 fps (6,6%) adalah akibat penambahan cache dari 2MB ke 4MB, maka penambahan ini tidak efektif karena peningkatan kinerjanya jauh lebih kecil dari 1MB ke 2MB. Hal ini dibuktikan lebih lanjut oleh perbandingan kinerja E8200 2,66GHz dan E6750 2,66GHz. Dengan penambahan cache dari 4MB ke 6MB, peningkatan kinerja yang didapat hanya 1,1% (46,6 fps ke 47,1 fps), bahkan pada clock core dan FSB yang lebih tinggi dari E6300/E4300.

Perhatikan kinerja E6750 dan E6700. Keduanya memiliki clock FSB yang berbeda. Namun demikian, kinerja keduanya hanya berselisih kecil, 4% (44,8 fps ke 46,6 fps). Hal ini menunjukkan bahwa penambahan clock FSB tidak banyak meningkatkan kinerja.

Perhatikan Tabel 4 untuk peningkatan kinerja berdasarkan penambahan clock core processor.

Tabel 4. Peningkatan kinerja processor berdasarkan penambahan core clock.


Dari Tabel 4 kita dapat melihat bahwa peningkatan kinerja processor berdasarkan penambahan besar clock core akan semakin berkurang pada saat mendekati 3,0GHz. Penambahan clock core dari E6300 ke E6600 (1,86GHz ke 2,4GHz, 29%) memberikan peningkatan kinerja hampir 2 kali lipat penambahan clock core-nya (25,7 fps ke 40,2 fps, 56,4%). Dari E6600 ke E8200 1,6 kali lipat (10,8% clock core untuk 17,2% fps). Namun dari E8200 ke E8400 tidak sampai 1 kali lipat. Hasil studi yang dipublikasikan di tomshardware.com menunjukkan bahwa di atas 3,2GHZ, tidak ada peningkatan kinerja yang berarti.

Sampai sejauh ini, dengan menggunakan game Supreme Commander sebagai alat ukur, kita sudah memiliki panduan untuk memilih processor dual cores berarsitektur Core 2. Cache minimum 2MB (seri E4x00). Clock core tidak boleh kurang dari 2,0GHz, sebab di bawah itu, fps yang didapat lebih rendah dari 30. Namun clock core juga tidak perlu lebih tinggi dari 3,0GHz, setidaknya untuk sementara ini.

Jika anda memiliki anggaran 1,2 juta rupiah untuk processor, anda dapat memilih E4600 2,4GHz 2MB dari Intel atau Athlon 64 X2 6000+ (3,0GHZ 2MB) dari AMD. Keduanya memiliki kinerja yang berdekatan. Perhatikan bahwa untuk memberikan kinerja yang berdekatan, produk dual cores AMD memerlukan clock core yang lebih tinggi. Pada anggaran sebesar ini, anda dapat berharap bahwa processor anda dapat bertahan beberapa tahun ke depan untuk memainkan game-game yang lebih baru. Jika anda memiliki anggaran di bawah 1 juta rupiah, anda dapat memilih Athlon 64 X2 4600+.

Jika anda memiliki anggaran 2 juta rupiah, anda sudah akan mempertimbangkan processor quad cores. Perhatikan bahwa Core 2 Quad (C2Q) Q6600 yang memiliki clock core dan cache sama dengan E6600 namun jumlah core 2 kali lipat, memiliki kinerja hanya 22,9% lebih tinggi (49,4 fps berbanding 40,2 fps) pada game Supreme Commander. Walau demikian, pada rendering obyek 3D dengan aplikasi 3D Studio Max, Q6600 hanya membutuhkan waktu hampir 0,5 kali lipat dari E6600 (47 s berbanding 86 s). Ini menunjukkan bahwa aplikasi rendering 3D sudah dapat memanfaatkan teknologi quad cores dengan baik, sementara pada aplikasi game belum.

Untuk sementara ini, hingga janji Intel terbukti pada game Alan Wake untuk pemanfaatan penuh teknologi quad cores, processor yang sesuai untuk gaming adalah dual cores. Dengan anggaran yang sama, anda bisa mendapatkan E8400 3,0GHz dan mendapatkan kinerja lebih tinggi dari Q6600.

Untuk proyek ini, saya menggunakan Intel Core 2 Quad Q6600 2,4GHz. Alasan saya adalah, sementara ini 2,4GHz sudah memadai untuk game-game terbaru. Jika kebutuhan komputasi game-game meningkat di masa mendatang, saya bisa meng-overclock Q6600 ke 3,0GHz (setara E8400). Bahkan kinerja Q6600 dengan E8400 hanya terpaut 3,8% (51,3 fps berbanding 49,4 fps) saja pada game Supreme Commander. Dan jika janji Intel terbukti pada game Alan Wake, saya mungkin tidak harus meng-overclock Q6600 dan telah berada di jalur yang benar (quad cores).

Memory
Teknologi memory yang banyak dipakai dan masih tersedia saat ini adalah SDRAM DDR2. Yang terbaru dan lebih cepat namun masih mahal adalah SDRAM DDR3 (bedakan dengan memory grafik yang sudah sampai generasi DDR4/DDR5).

Memory berfungsi menyimpan data sementara yang diambil dari harddisk, sebelum diolah oleh processor, dan juga menyimpan data sementara hasil olah processor, sebelum disimpan secara permanen di harddisk. Kinerja processor akan dipengaruhi oleh seberapa cepat data yang akan diolah disediakan oleh dan disimpan pada memory.

Fitur utama memory adalah kecepatan dan kapasitasnya. Kecepatan memory dipengaruhi oleh clock bus dan generasi DDR-nya. DDR2 memiliki clock bus 400MHz (PC 3200), 533MHz (PC 4200), 667MHz (PC 5300), 800MHz (PC 6400), dan 1066MHz (PC 8500). DDR3 memiliki clock bus mulai 800MHz (PC 6400). Karena kerumitan manufakturnya, untuk kapasitas yang sama per kepingnya, DDR3 masih jauh lebih mahal dari DDR2.

Untuk game-game 3D saat ini, kapasitas total memory yang direkomendasikan adalah 2GB. Anda dapat menggunakan 1 keping memory 2GB, 2 keping memory 1GB, atau 4 keping memory 512MB. Dengan konfigurasi berbeda tersebut, harga total dan kinerja yang diberikan bisa berbeda. Pemilihannya tergantung pada jumlah slot memory di motherboard, apakah motherboard tersebut mendukung dual channel memory, dan bagaimana rencana upgrade anda di masa mendatang.

Menurut teori, 2 keping memory 1GB pada dual channel memory akan memberikan kinerja lebih baik dari 1 keping memory 2GB. Namun demikian, menurut hasil studi yang dipublikasikan di tomshardware.com, keuntungan menggunakan dual channel memory pada game sama sekali tidak signifikan. Pilihannya ada pada anda. Yang perlu diperhatikan pada penggunaan dual channel memory adalah 2 keping memory harus identik (produsen dan clock bus yang sama). Jika ingin menggunakan 4 keping memory, maka 2 keping harus identik, dan 2 keping sisanya juga identik, namun tidak harus identik antara 2 keping yang pertama dan 2 keping sisanya.

Pada proyek kali ini, saya menggunakan Visipro DDR2 PC 5300 667MHz 2x1GB dari PC gaming sebelumnya, ditambah Visipro DDR2 PC 5300 667MHz 2x512MB baru. Pemilihan memory dalam konfigurasi 4 keping adalah disengaja agar kemampuan dual channel memory pada motherboard dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Kapasitas total 3GB dipilih untuk mengantisipasi kebutuhan gaming di masa mendatang. Untuk sementara ini, sebetulnya 2GB sudah memadai.

Sebagai catatan tambahan, pengujian di kemudian hari menunjukkan bahwa kecepatan 667MHz ini walau memadai, masih tertinggal dari komponen-komponen lain. Pengujian dengan Vista Experience Index menunjukkan skor terendah pada memory. Jika anda menggunakan processor dengan clock FSB 1066MHz atau lebih tinggi, dan memiliki anggaran lebih, pilihlah memory dengan clock bus lebih tinggi dari 667MHz.

Motherboard
Motherboard merupakan papan sirkuit elektronik utama tempat kita meletakkan berbagai macam komponen. Setelah VGA card, processor, dan memory, tibalah saatnya kita memilih motherboard.

Fitur-fitur utama motherboard adalah dukungan terhadap processor, besar clock FSB (atau HyperTransport pada processor AMD) maksimum, jumlah dan jenis slot memory, dual channel memory, besar clock bus memory maksimum, SATA, PCIe 1.0/2.0, overclocking, dan ukuran. Dukungan terhadap hal-hal tersebut dipengaruhi oleh chipset yang digunakan pada motherboard.

Pemilihan motherboard terutama ditentukan oleh processor yang anda gunakan. Intel Core 2 memiliki dudukan (soket) yang berbeda dengan AMD Athlon/Phenom. Dudukan processor Intel Core 2 pada motherboard dikenal sebagai LGA775. Namun demikian, tidak semua motherboard dengan dudukan LGA775 dapat dipasangi semua processor Intel Core 2. Processor-processor terbaru seri E8x00 atau Q9x00 yang menggunakan teknik fabrikasi 45 nm membutuhkan chipset yang lebih baru pula. Jika anda ragu, carilah informasi mengenai processor yang didukung motherboard pilihan anda di website produsen terkait.

Dudukan processor AMD Athlon/Phenom dikenal sebagai AM2/AM2+. Arsitektur AM2 versi awal belum mendukung DDR2, walau revisi berikutnya sudah memberi dukungan terhadap DDR2. Processor AMD yang didesain untuk AM2+ masih dapat digunakan pada AM2, namun tidak sebaliknya, dan hanya bekerja pada mode HyperTransport 2.0. Jika anda ragu, carilah informasi mengenai processor yang didukung motherboard pilihan anda di website produsen terkait.

Besar clock FSB maksimum yang didukung motherboard anda paling tidak harus sama dengan besar clock FSB processor anda. Jika lebih tinggi, lebih baik. Itu artinya anda dapat meng-upgrade/overclock processor di masa mendatang. Sebagai contoh, jika saya menggunakan E4600 (FSB 800MHz) pada motherboard yang mendukung FSB 1066MHz dan 1333MHz saat ini, maka saya dapat mengupgrade processor saya ke seri E6x00 dan E8x00 nantinya. Atau saya dapat meng-overclock E4600 ke FSB 1066MHz.

Jumlah slot memory pada motherboard yang umum adalah 2 atau 4. Jika anda hanya menggunakan memory seperlunya saat ini dan akan menambah kapasitas total belakangan dengan motherboard yang sama, 4 slot adalah pilihan yang baik. Anda dapat menggunakan 2 slot saat ini, dan menggunakan 2 slot sisanya kemudian.

Jenis slot memory motherboard yang banyak dipakai saat ini adalah DDR2. Beberapa motherboard baru sudah menyediakan slot DDR3 atau kombinasi DDR3 dan DDR2. Untuk sementara ini, dengan kapasitas yang sama, memory jenis DDR3 masih jauh lebih mahal dibanding DDR2, dan karenanya masih jarang digunakan.

Motherboard dengan chipset yang sesuai akan menyediakan mode dual channel memory. Menurut teori, mode dual channel akan meningkatkan bandwidth memory. Namun demikian, menurut hasil studi yang dipublikasikan di tomshardware.com, keuntungan menggunakan dual channel memory pada game sama sekali tidak signifikan. Pilihannya ada pada anda.

Besar clock bus maksimum yang didukung motherboard anda paling tidak harus sama dengan besar clock bus memory anda. Jika lebih tinggi, lebih baik. Itu artinya anda dapat meng-upgrade memory di masa mendatang. Sebagai contoh, jika saya menggunakan DDR2 667MHz pada motherboard yang mendukung DDR2 800MHz dan DDR2 1066MHz saat ini, maka saya dapat mengupgrade memory saya ke clock bus lebih tinggi nantinya.

Hampir semua motherboard yang tersedia saat ini sudah mendukung antarmuka SATA untuk harddisk/DVD-RW. Namun demikian pastikan hal ini dengan memeriksa spesifikasi motherboard pilihan anda di website/forum produsen terkait.

Beberapa motherboard yang tersedia di pasaran masih menggunakan PCIe 1.0 x16 dan belum menyediakan PCIe 2.0 untuk graphic card. Namun demikian, graphic card PCIe 2.0 kompatibel dengan PCIe 1.0 x16, dan juga sebaliknya. Sebuah hasil pengujian yang ditampilkan di internet menunjukkan bahwa belum ada perbedaan nyata pada kinerja antara pengunaan VGA card PCIe 2.0 pada motherboard berformat PCIe 1.0/1.1 x16 dan pada motherboard berformat PCIe 2.0. Jika anda berniat menggunakan VGA card yang tebalnya menghabiskan 2 slot ekspansi, konsekuensinya adalah 1 slot terdekat PCIe 1.0/1.1/2.0 tersebut tidak bisa digunakan. Perhatikan hal ini jika anda membutuhkan slot PCI untuk sound card. Namun demikian beberapa motherboard menjauhkan slot PCI dari PCIe 1.0/1.1/2.0, sehingga tidak ada masalah.

Produsen-produsen motherboard terkemuka memberikan fasilitas overclocking pada menu BIOS mereka. Namun fasilitas ini tidak diberikan pada semua motherboard karena penyalahgunaannya bisa merusak motherboard, processor, dan/atau memory anda. Anda bisa mencari informasi mengenai dukungan motherboard pilihan anda terhadap overclocking pada website/forum produsen terkait di internet.

Motherboard untuk PC gaming saat ini tersedia dalam ukuran ATX (12” x 9.6”) atau micro-ATX (9.6” x 9.6”). Ukuran ATX memberikan lebih banyak slot ekspansi kartu tambahan. Hal ini berguna jika anda juga menggunakan PC untuk kegiatan lain yang membutuhkan slot untuk komponen-komponen tambahan, misalnya audio/video decoding/encoding, TV tuner, modem internal, dll. Ukuran micro-ATX memiliki slot ekpansi kartu tambahan lebih sedikit. Namun demikian, motherboard ATX membutuhkan casing yang berukuran lebih besar dibanding micro-ATX.

Untuk proyek ini, saya menggunakan Abit Fatal1ty F-I90HD dari PC gaming saya sebelumnya. Alasan utama pemilihan motherboard ini adalah karena dukungan terhadap Intel Core 2 Quad, dukungan terhadap FSB 1333MHz (melalui update BIOS, lihat bagian Merakit PC Gaming Anda untuk panduan meng-update BIOS), 4 slot memory dual channel pada clock bus maksimum 800MHz, SATA-II, 1 slot PCIe 1.0 x16 untuk graphic card, 1 slot PCI untuk sound card, fitur overclocking-nya yang user friendly, dan ukuran micro-ATX. Saya menyukai ukuran casing PC mini-tower yang lebih kecil sehingga motherboard ukuran micro-ATX menjadi pilihan.

Harddisk dan DVD-RW Drive
Harddisk merupakan media tempat kita menyimpan file-file instalasi operating system, program-program, dan tentunya game-game. DVD-RW drive merupakan alat baca dan tulis media DVD-ROM game, program, film atau DVD-RW untuk backup. Harddisk maupun DVD-RW tersedia dalam model internal (untuk dipasang di dalam casing) atau eksternal (untuk disambungkan dari luar casing, mudah dicopot dan dibawa bepergian).

Fitur-fitur utama harddisk adalah kapasitas, kecepatan putar disk, cache, konektor data dan jalur tegangan listrik. Fitur-fitur utama DVD-RW drive adalah konektor data dan jalur tegangan listrik.

Jika PC anda hanya digunakan untuk gaming, maka harddisk berkapasitas 80-160GB sudah memadai. Agar kecepatan baca/tulis bisa mengimbangi kebutuhan game, pilihlah harddisk dengan kecepatan putar minimal 7200 rpm (rotation per minute). Besar cache yang optimum bergantung pada kapasitas harddisk.

Bila dibandingkan beberapa tahun lalu, harga DVD-RW drive sudah sangat terjangkau saat ini. Sebagian besar sudah memiliki kecepatan baca/tulis yang memadai untuk berbagai jenis DVD.

Konektor data yang sudah banyak dipakai dan masih tersedia saat ini adalah PATA (parallel ATA). Namun jika memungkinkan, pilihlah harddisk dan DVD-RW drive dengan konektor SATA (serial ATA). Kabel data SATA jauh lebih ramping dari PATA dan memungkinkan aliran udara yang lebih baik di dalam casing. Hal ini penting untuk pendinginan yang optimal terhadap komponen-komponen di dalam casing.

Pada harddisk dan DVD-RW dengan konektor data PATA, maka konektor suplai daya listriknya adalah molex 4-pin. 2 pin untuk tegangan 5 V, 2 pin untuk tegangan 12 V. Pada harddisk dan DVD-RW dengan konektor data SATA, konektor suplai daya listriknya adalah SATA power. Jumlah pin SATA power lebih banyak karena tambahan jalur tegangan 3.3 V.

Jika power supply unit (PSU) anda memiliki dua konektor SATA power, maka anda dapat menggunakannya untuk harddisk dan DVD-RW drive. Namun jika PSU anda hanya memiliki satu atau bahkan tidak memiliki konektor SATA power, maka anda harus menggunakan adaptor/konverter molex 4-pin ke SATA power (tersedia di toko-toko komputer). Kekurangan dari penggunaan adaptor ini adalah tidak tersedianya jalur tegangan 3.3 V. Perhatikan label pada harddisk/DVD-RW drive anda. Jika tertera pada label bahwa komponen tersebut hanya menggunakan jalur tegangan 5 V dan 12 V (masih umum bahkan pada harddisk/DVD-RW drive berkonektor SATA power), maka tidak akan ada masalah terkait penggunaan adaptor tersebut. Namun jika komponen-komponen tersebut menyatakan pengunaan jalur tegangan 3.3 V, jangan gunakan adaptor ini, gantilah PSU anda dengan yang menyediakan cukup konektor SATA power.

Pada proyek kali ini, saya menggunakan Seagate Barracuda 7200 rpm, 160GB, cache 2MB, SATA-II, dan Asus DVD-RW SATA. Keduanya menggunakan jalur tegangan 5 V dan 12 V.

Casing (Chassis)
Casing merupakan wadah yang menyediakan tempat bagi, sekaligus melindungi, komponen-komponen PC gaming. Secara umum tersusun dari rangka dan penutup baja, serta dilengkapi lubang-lubang ventilasi. Sebagian besar casing PC dijual dengan disertai power supply unit (PSU, lihat sub-bagian Power Supply Unit).

Fitur-fitur utama casing PC adalah kecukupan lubang ventilasi, kipas yang disertakan, kapasitas daya listrik PSU yang disertakan, dan ukuran.

Tiap-tiap komponen PC gaming memiliki batas maksimum temperatur kerja. Kecukupan lubang ventilasi penting untuk menyediakan udara segar dari luar casing bagi komponen-komponen di dalamnya dan menjaga temperatur kerja di bawah batas maksimum. Perhatikan Gambar 1 untuk desain ventilasi casing yang direkomendasikan Intel pada casing middle-tower (motherboard ATX) dan mini-tower (motherboard micro-ATX). Gambar ini diambil dari dokumen berjudul Thermally Advantaged Chassis Design Guide Rev. 2.0 (TAC 2.0), di intel.com.

Gambar 1. Ventilasi pada casing PC.


Casing pada Gambar 1 memiliki lubang ventilasi yang besar di salah satu sisi sampingnya, dan lubang-lubang ventilasi kecil di sebelah bawah sisi depan. Lubang-lubang ventilasi tersebut merupakan tempat udara dingin masuk. Lubang-lubang ventilasi tempat udara panas keluar ada pada sisi belakang casing.

Kipas casing biasanya diletakkan di bagian belakang. Kipas ini berfungsi mengarahkan udara dingin dari luar ke dalam casing sekaligus mengeluarkan udara panas. Tergantung pada desain casing, kipas yang disertakan bisa memiliki ukuran 8 cm, 9 cm, atau 12 cm. Dokumen TAC 2.0 menyarankan minimal 1 kipas berukuran 9 cm di bagian belakang casing untuk pendinginan memadai. Kipas standar yang disertakan pada casing umumnya mengeluarkan suara yang mengganggu. Anda dapat mengganti kipas standar tersebut dengan kipas yang didesain dengan suara lebih halus.

Umumnya casing dijual dengan disertai PSU. Namun biasanya PSU ini memiliki kapasitas daya listrik yang terbatas. Periksalah kapasitas daya listriknya (lihat sub-bagian Power Supply Unit untuk perhitungan kebutuhan daya listrik). Jika tidak mencukupi untuk keperluan anda, ganti dengan yang lebih sesuai.

Casing dengan ukuran middle-tower dapat dimuati motherboard ATX maupun micro-ATX, dan VGA card berukuran besar (10-11 inci). Ukuran mini-tower hanya mampu dimuati motherboard micro-ATX, dan VGA card berukuran kecil (9-10 inci). Namun demikian, mini-tower lebih ramping dan memiliki nilai estetika lebih baik.

Untuk proyek ini, saya menggunakan casing mini-tower Asus TM-250 dari PC gaming saya sebelumnya. Alasan utama pemilihan produk ini karena sudah mengikuti kaidah TAC 2.0. Bahkan casing ini memiliki lubang ventilasi yang besar di sisi depan. Walau demikian, kipas yang disertakan hanya berukuran 8 cm dan berisik. Saya menggantinya dengan Thermal Take Silent Cat II 9 cm yang bersuara lebih halus. Alasan lainnya, casing ini memiliki desain ramping (mini-tower) yang enak dipandang mata.

Power Supply Unit (PSU)
Merupakan komponen yang berfungsi mengubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC). Arus searah inilah yang dipakai oleh komponen-komponen PC gaming.

Fitur-fitur utama PSU adalah kapasitas daya listrik maksimum (dinyatakan dalam watt) untuk jalur tegangan 12 V dan untuk total semua jalur tegangan (12 V dan 5 V/3.3V), konektor tegangan yang disediakan, dan ukuran.

Anda tidak ingin menggunakan PSU yang kapasitas daya listriknya tidak mencukupi untuk PC gaming anda. Processor atau graphic card anda bisa menolak untuk bekerja. Lalu, bagaimana cara menghitung kebutuhan PC gaming anda? Cobalah kunjungi alamat berikut http://www.extreme.outervision.com/psucalculatorlite.jsp Isi data-data yang sesuai (termasuk jika anda berniat meng-overclock processor atau meng-upgrade graphic card anda), dan anda akan mendapatkan perkiraan kebutuhan daya listrik PSU. Namun, ini merupakan kebutuhan daya listrik total pada semua jalur tegangan. Kita tidak tahu, dari nilai total ini, berapa yang diambil dari jalur tegangan 12 V, dan dari 5 V/3.3 V. Untuk amannya, anggaplah bahwa kebutuhan tersebut diambil semua dari jalur tegangan 12 V. Dengan demikian, carilah PSU dengan kapasitas daya listrik pada jalur tegangan 12 V minimum sama dengan kebutuhan total.

Jika PSU yang disertakan pada casing anda sudah memadai, maka bisa anda gunakan. Jika tidak, jangan ragu-ragu untuk menggantinya. Kapasitas daya listrik PSU yang kurang memadai dapat mengakibatkan PC hang, restart atau shut down di tengah permainan. Perhatikan juga bahwa sebagian PSU bawaan casing mengeluarkan suara yang bising dari putaran kipasnya.

PSU tersedia dalam berbagai ukuran. Ukurlah dudukan PSU pada casing anda, dan pilihlah PSU yang sesuai.

Dokumen TAC 2.0 menyarankan PSU dengan kipas yang mengambil udara dari dalam casing dan membuangnya keluar, bukan sebaliknya. Tampaknya semua PSU didesain seperti ini, jadi tidak ada masalah mengenai hal ini.

Pada proyek kali ini, saya menggunakan PSU FSP SAGA+ 400W (revisi: sebelumnya tertulis Silverstone Strider ST400). PSU tersebut memiliki kapasitas daya listrik 348 watt untuk jalur tegangan 12 V, 180 watt untuk jalur tegangan 5 V/3.3 V, dan 400 watt untuk total keseluruhan (12 V, dan 5 V/3.3 V). Menurut perhitungan dari website tersebut di atas, konfigurasi PC gaming saya membutuhkan 348 watt total, dari jalur tegangan 12 V, dan 5 V/3.3 V. Dengan demikian, kapasitas PSU pilihan saya yang memiliki 348 watt hanya pada jalur tegangan 12 V sudah memadai. Plus, PSU ini lebih hening dibandingkan PSU bawaan casing.

Operating System
Pilihan yang tersedia pada PC gaming adalah Windows XP atau Vista. Terkait dengan keperluan gaming, perbedaan keduanya terutama terhadap dukungan DirectX. DirectX terbaru, versi 10 dan 10.1, hanya dapat berjalan di Vista.

Jika anda sudah memiliki Windows XP saat ini dan menggunakan graphic card mainstream yang belum tentu bagus unjuk kerjanya pada DirectX 10, dan masih meragukan keuntungan ganti ke Windows Vista, anda bisa menunggu Windows 7 yang ditargetkan keluar 2010 (sekali lagi, hanya target).

Jika anda sedang mempertimbangkan membeli sistem operasi baru, maka Windows Vista adalah pilihan yang aman. Saat ini Vista sudah dilengkapi Service Pack 1 yang memperbaiki kekurangan-kekurangan Vista rilis awal dan menyediakan DirectX 10.1. DirectX 11 yang dijadwalkan keluar 2009 pun dikatakan akan dapat digunakan pada Windows Vista dan graphic card DirectX 10/10.1.

Namun demikian, sebelum menggunakan Windows Vista, pastikan dulu bahwa komponen-komponen dan perangkat lunak yang anda gunakan saat ini dan masih akan digunakan nanti, sudah didukung atau kompatibel dengan Vista. Anda bisa memeriksanya pada website produsen terkait.

Windows Vista tersedia dalam beberapa versi dan jenis lisensi. Versi Home Basic dengan lisensi Original Equipment Manufacturing (OEM) adalah yang paling murah. Namun demikian, Home Basic tidak memberikan antarmuka Aero (tidak penting untuk PC gaming) dan tidak mendukung DVD movie playback (kecuali dengan perangkat lunak pihak ketiga). Versi Home Premium memberikan antarmuka Aero dan dukungan DVD movie playback.

Kekurangan versi OEM adalah Vista anda hanya dapat digunakan pada motherboard yang sama saat anda meng-aktivasinya (lihat bagian Merakit PC Gaming Anda untuk penjelasan dan cara aktivasi Vista). Penggantian motherboard (walau model sama persis) akan mengakibatkan Vista meminta aktivasi ulang dan menolak teraktivasi pada motherboard yang berbeda. Jika anda tidak ada rencana mengganti motherboard hingga versi Windows berikutnya keluar, lisensi OEM tidak akan menimbulkan masalah. Jika anda berniat mengganti motherboard dalam waktu dekat, gunakan lisensi Full Product Package (FPP) yang sedikit lebih mahal. Jika motherboard rusak dan harus diganti, sementara Windows Vista sudah teraktivasi, anda bisa menghubungi customer support Microsoft Indonesia untuk mendapatkan license key baru.

Untuk proyek ini, saya menggunakan Windows Vista Home Basic lisensi OEM dengan alasan dukungan terhadap DirectX 10 dan 11, dan tidak ada rencana mengganti motherboard hingga Windows 7 keluar. Dan juga, semua komponen-komponen dan perangkat lunak yang saya gunakan sudah kompatibel dengan Vista, terkecuali SoundBlaster Live! Value yang kemudian saya pensiunkan dengan hormat dan digantikan oleh SoundBlaster Audigy Value.

Sebagai catatan tambahan, hasil pengujian menggunakan game Devil May Cry 4 yang dipublikasikan di legionhardware.com menunjukkan bahwa belum ada perbedaan kualitas tampilan yang nyata antara DirectX 9.0 dan DirectX 10.0. Jika anda masih menggunakan Windows XP, anda bisa menunggu dan mengamati perkembangan lebih lanjut sebelum memutuskan meng-upgrade sistem operasi.

Perangkat Lunak Tambahan
Tidak jarang PC gaming juga digunakan untuk menjelajah internet, bertukar file-file, berbelanja online, men-download dan menginstall program-program dari internet. Untuk keamanan anda, pertimbangkan juga penggunaan produk internet security (umumnya disertai anti-virus), terutama jika anda bertransaksi kartu kredit lewat internet (untuk pembelian tiket, barang, dan lain-lain).

Keyboard/Mouse
Tidak perlu banyak penjelasan untuk komponen ini. Hanya saja, jika anda memainkan game jenis action shooter, mouse yang presisi (resolusi tinggi) akan sangat membantu. Mouse jenis optik sudah cukup memadai. Bisa juga memilih mouse jenis laser, namun harganya relatif mahal.

Beberapa produsen mengeluarkan keyboard yang dikhususkan untuk gaming. Tersedia tombol-tombol shortcut yang bisa diprogram pada keyboard tersebut, contohnya Logitech G15. Shortcut-shortcut tersebut akan membantu anda pada game-game yang membutuhkan input cepat dari keyboard, seperti pada action shooter.

Pada proyek kali ini, saya menggunakan keyboard/mouse optik wireless keluaran Logitech dari PC gaming saya sebelumnya.

Modem (Jika Diinginkan)
Saat ini, sudah jarang PC yang tidak terhubung ke internet. Dalam hal ini, modem berfungsi mengkonversi data yang dikirim dari dan diterima PC sehingga data tersebut bisa ditransmisikan melalui jalur telepon, baik telepon kabel maupun GSM/CDMA.

Untuk proyek ini, saya menggunakan modem pada handphone Sony Ericsson W880i 3G (juga dipakai sehari-hari untuk komunikasi) dan menggunakan jaringan 3G Indosat, untuk koneksi ke internet. Jika anda memilih sistem operasi Windows Vista (lihat sub-bagian Operating System pada tulisan ini), pastikan bahwa driver modem pada handphone anda sudah tersedia untuk Windows Vista.

Gamepad/Joystick/Throttle/Wheel/Pedal (Jika Diinginkan)
Bergantung pada game yang anda mainkan dan kesukaan anda, komponen tambahan berupa gamepad, joystick, wheel/pedal, dapat menambah kenikmatan bermain.

Jika anda penggemar game action adventure seperti Resident Evil, maka sebuah gamepad akan membantu anda mengendalikan Chris Redfield/Jill Valentine lebih nyaman. Jika anda penggemar game jet fighter simulation, maka joystick/throttle akan membantu anda mengendalikan pesawat dengan lebih cepat dan akurat. Jika anda penggemar game racing, maka wheel/pedal akan membantu anda mengendalikan mobil dengan lebih presisi.

Dan saya adalah penggemar semua jenis game tersebut di atas. Untuk proyek ini, saya menggunakan gamepad XBox 360 Wireless Controller (digunakan bersama Microsoft Wireless Gaming Receiver for Windows), joystick CH Products Fighterstick USB, throttle CH Products Pro Throttle USB, dan wheel/pedal Logitech Momo Racing Force Feedback.

Meja (Jika Belum Ada)
Merupakan tempat anda meletakkan monitor, speaker satelit, keyboard, mouse dan joystick/wheel (bila ada, lihat sub-bagian terkait). Meja komputer yang tersedia di pasaran saat ini umumnya tersedia untuk keperluan kantor atau rumah, namun bukan gaming. Ini terlihat dari terbatasnya luas area yang tersedia untuk meletakkan joystick/throttle/wheel.

Setelah beberapa tahun bermain game dengan meja seadanya, kesulitan meletakkan joystick/wheel, tangan pegal-pegal akibat posisi meja yang kurang ergonomis, dan posisi kaki yang terbatas, saya akhirnya memutuskan untuk mendesain meja saya sendiri.

Pada proyek kali ini, saya meminta tukang kayu langganan saya untuk memotong multipleks berukuran 80 cm x 90 cm dan mengecatnya. Penyangga utama meja berupa silinder baja, dan penyangga pendukung berupa besi siku, saya beli di Ace Hardware. Desain meja komputer saya tampak pada Gambar 2. Desain ini nyaman digunakan karena anda dapat menyesuaikan tinggi meja sesuai postur anda dengan memilih tinggi penyangga yang sesuai. Ruang lapang di bawah meja menyediakan tempat untuk subwoofer dan pedal. Meja ini juga nyaman dipakai bekerja (menulis artikel ini dengan Word) karena ukurannya yang panjang memungkinkan siku saya bersandar di atasnya. Perhatikan Gambar 3 setelah meja ini diisi komponen-komponen PC gaming.

Gambar 2. Meja komputer.



Gambar 3. Meja komputer terisi komponen-komponen PC gaming.


Jika ruangan PC gaming anda tidak ber-AC, letakkan PC di dekat jendela terbuka. Dengan demikian udara panas yang dikeluarkan casing dapat dikeluarkan dari ruangan, bukan berputar-putar di dalam.

Uninterruptible Power Supply (Jika Diinginkan)
Uninterruptible Power Supply (UPS) berfungsi menyediakan daya listrik sementara pada saat PLN offline tiba-tiba. Bergantung pada kapasitasnya, UPS akan memberikan daya listrik cadangan 5-10 menit sehingga anda dapat me-save game (atau pekerjaan) yang sedang berlangsung sebelum mematikan PC dan menunggu PLN kembali online. UPS umumnya sudah dilengkapi dengan voltage regulator.

Fitur-fitur utama UPS adalah kapasitas, rentang toleransi tegangan dan frekuensi. Kapasitas yang memadai untuk PC gaming adalah 525-650 VA (315-390 watt). Jika PC gaming anda membutuhkan daya listrik lebih besar (konfigurasi SLI), pilihlah UPS dengan kapasitas 800-1200 VA (480-720 watt). Untuk beban yang sama, kapasitas lebih besar akan memberikan cadangan daya listrik lebih lama. UPS memiliki rentang toleransi tegangan yang lebar, namun rentang toleransi frekuensi yang sempit. Jika anda tinggal di daerah dengan suplai tegangan dan frekuensi normal, UPS dengan rentang tegangan dan frekuensi 160-280 V, 47-53 Hz sudah memadai.

Pada proyek kali ini, saya menggunakan Prolink Pro650P 650 VA. Alasan penggunaan model ini karena mau bekerja pada input frekuensi 45 Hz. Suplai listrik di daerah saya sangat jelek dan frekuensinya terkadang turun hingga 46 Hz. UPS dengan input frekuensi minimal 47 Hz akan menolak bekerja pada kondisi tersebut.


Lakukan Riset Anda Sendiri
Sejauh ini kita sudah mendiskusikan komponen-komponen PC gaming. Anda mungkin protes, kok banyak sekali komponen-komponennya? Nah, nah. Saya akan jawab: lebih asik bermain LEGO dengan komponen-komponen yang banyak kan?

Setelah membaca uraian di atas, tentunya anda sudah mempunyai gambaran bahkan mungkin rencana kasar mengenai konfigurasi PC gaming anda. Dengan begitu banyaknya kombinasi komponen-komponen pada suatu anggaran yang sama, dan berbeda-bedanya prioritas untuk setiap perakit PC gaming, adalah sulit untuk merekomendasikan suatu kombinasi yang sesuai untuk semua orang. Tentukanlah anggaran anda sendiri, kemudian lakukanlah riset melalui internet dengan menggunakan tulisan ini sebagai panduan.

Terkadang sulit mencari beberapa komponen-komponen pilihan anda di pasaran. Saran saya, lihatlah terlebih dahulu merek dan model yang tersedia di beberapa toko online, kemudian sesuaikan rencana anda dengan ketersediaan barang. Beberapa produsen graphic card memberikan bonus game pada produk mereka, yang memberikan nilai tambah.

Jika anggaran anda benar-benar terbatas, gunakan processor dan graphic card secukupnya sementara ini (Athlon 64 X2 4600+, NV 8600GT baru, atau NV 8600GTS second-hand) dan bermain pada setting low/medium quality. Anda bisa meng-upgrade kedua komponen tersebut kemudian. Namun, luangkan waktu lebih banyak untuk pemilihan motherboard anda. Pilihlah motherboard yang memberikan jalur upgrade processor dan graphic card di masa mendatang. Anda juga bisa menggunakan onboard sound yang biasanya tersedia pada motherboard.

Tulisan berikutnya, atau Bagian Kedua dari 4 tulisan akan memberikan panduan mengenai perakitan PC gaming.