Tulisan ini berisi panduan melakukan image backup PC.
Mengapa Image Backup Sistem PC
Pernah harus menginstall ulang sistem operasi dan aplikasi-aplikasi PC karena kerusakan sistem operasi? Alasannya bisa bermacam-macam: virus, instalasi aplikasi yang tidak stabil, kerusakan registry sistem operasi, kerusakan file-file sistem operasi, dsb. Jika sudah pernah, mungkin anda merasakan tidak enaknya menghabiskan waktu cukup lama di depan PC namun bukan berupa sesuatu yang produktif (bekerja) atau kesenangan (bermain game).
Penyuplai laptop dan PC dengan merek ternama umumnya memiliki metode khusus untuk kondisi ini, yang dikenal dengan nama System Recovery atau System Restore. Dengan sekali pencet satu tombol atau memasukkan satu DVD, sistem laptop atau PC akan dikembalikan seperti saat baru dibeli. Bagi anda, seorang gamer yang merakit PC sendiri, tidak ada pilihan seperti itu.
Dengan bersabar anda harus memasukkan dan mengeluarkan DVD-DVD instalasi program (sistem operasi, office suite, internet security, dll), mengatur setting-setting instalasi, mengaktivasi aplikasi-aplikasi tersebut, dan mengembalikan backup dokumen-dokumen pribadi dari media backup ke harddisk. Hal tersebut bisa menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam, di luar waktu restore dokumen-dokumen pribadi, bergantung pada konfigurasi PC anda. Anda lalu berpikir, adakah cara yang lebih mudah dan cepat untuk pekerjaan seperti ini?
Jawabnya: ada, yaitu dengan cara image backup atau physical copy. Sekitar 15 menit untuk 15GB. Tapi harddisk anda berukuran 160GB bahkan lebih? Tidak masalah. Kita akan membagi harddisk dalam beberapa partisi.
Berapa biayanya? Sekitar 260 ribu rupiah (Euro 16,7) dengan piranti lunak HDClone Basic (http://www.miray.de/products/sat.hdclone.html). Tersedia versi gratis HDClone, tetapi kemampuannya sangat terbatas dan tidak cocok dengan kebutuhan kita. Ada alternatif lain seperti Norton Ghost (www.symantec.com) dengan harga yang lebih mahal.
Bagaimana caranya? Lanjutkan membaca.
Catatan: Hak cipta terhadap perangkat lunak yang ditampilkan dalam tulisan ini ada pada developer/penerbit yang bersangkutan. Walau langkah-langkah pengamanan yang diperlukan telah direkomendasikan dalam tulisan ini, penulis tidak bertanggungjawab terhadap segala akibat dari kehilangan data pembaca.
Image Backup Sistem PC
Secara umum, untuk PC gamer, harddisk berisi sistem operasi, aplikasi-aplikasi (termasuk office suite dan antivirus), dokumen-dokumen pribadi (dokumen kerja, musik, foto, video), dan game-game.
Sistem operasi dan aplikasi-aplikasi umumnya jarang diganti (Windows XP keluar tahun 2001 dan masih digunakan sampai sekarang, serupa juga Office XP). Penggantian sistem operasi dan aplikasi-aplikasi, umumnya 4-5 tahun sekali mengingat harganya yang tidak murah.
Di sisi lain, dokumen-dokumen pribadi sangat sering berubah (penambahan, modifikasi, dan penghapusan). Game-game juga mungkin hanya akan disimpan selama 6 bulan sampai 2 tahun sesudah instalasi (sesudah tamat atau bosan, di-uninstall). Program internet security mungkin harus diperbarui setiap tahun.
Jika dua hal berbeda ini ditaruh dalam partisi harddisk yang sama, akan menyulitkan kita dalam hal image backup (memakan waktu lebih lama dan perubahan-perubahan terhadap dokumen-dokumen pribadi atau savegame setelah image backup yang terakhir, akan hilang).
Untuk keperluan image backup kita akan membagi harddisk ke dalam 3 partisi, 15GB masing-masing untuk 2 partisi pertama, dan sisanya untuk partisi ketiga. Harap perhatikan bahwa membagi partisi harddisk akan menghapus seluruh file-file di harddisk tanpa terkecuali. Backup dahulu dokumen-dokumen pribadi anda pada media backup terpisah (harddisk lain atau DVD) sebelum melakukan partisi harddisk.
15GB pada partisi pertama diperlukan untuk sistem operasi (Windows Vista) dan aplikasi-aplikasi favorit (office suite, PC Suite handphone). Jika anda menggunakan aplikasi-aplikasi khusus seperti music, photo, dan video editor, perbesar partisi ini sesuai keperluan. Namun perhatikan bahwa semakin besar partisi ini, semakin lama waktu yang diperlukan untuk image backup.
Pertimbangkan untuk menaruh hanya aplikasi-aplikasi favorit yang sering digunakan (hingga 4-5 tahun ke depan) dan memerlukan aktivasi, pada partisi pertama. 4-5 tahun merupakan rata-rata waktu penggantian sistem operasi dan aplikasi-aplikasi favorit dengan versi yang lebih baru. Untuk proyek ini kita akan menggunakan Windows Vista dengan alasan Windows XP mungkin sudah akan habis masa pakainya dengan munculnya game-game DirectX 10 dalam waktu dekat.
Partisi kedua merupakan backup image dari partisi pertama, karena itu samakan ukurannya. Partisi ketiga merupakan tempat kita menaruh dokumen-dokumen pribadi, file instalasi game dan savegame. Pastikan bahwa ukuran harddisk anda mencukupi sehingga partisi ketiga ini akan mencukupi kebutuhan anda hingga 4-5 tahun mendatang. Walau demikian, kekurangan ruang harddisk di masa mendatang dapat diatasi dengan penambahan harddisk.
Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk image backup sistem PC menggunakan HDClone Basic.
1) Beli software HDClone 3.7 Basic atau yang lebih baru via internet, menggunakan kartu kredit. Download program tersebut, jalankan. Pilih create bootable medium: floppy disk, CD (and memerlukan CD writer), atau USB flash disk (jika BIOS PC memungkinkan booting via USB flash disk). Lalu tutup HDClone. Backup dokumen-dokumen pribadi dan savegame anda ke media terpisah dari harddisk utama (DVD, atau harddisk lain). Siapkan product key sistem operasi dan aplikasi-aplikasi favorit dan setting koneksi internet anda.
2) Restart PC anda dan masuklah ke BIOS. Atur BIOS sehingga anda dapat booting dari medium yang di dalamnya terinstall HDClone (floppy disk, CD, atau USB flash disk, bergantung pilihan anda pada langkah pertama). Masukkan medium HDClone. Save perubahan pada BIOS, lalu restart.
3) HDClone akan otomatis dijalankan jika PC booting dari medium dimana HDClone terinstall. Pilih disk-to-disk copy atau partition-to-partition copy. Lalu perhatikan apakah harddisk anda terdeteksi HDClone. Jika tidak terdeteksi, mungkin anda harus mengubah setting harddisk di BIOS (men-disable Native SATA, atau AHCI). Pastikan bahwa HDClone mampu mendeteksi harddisk anda. Jika sudah yakin harddisk terdeteksi, matikan PC.
4) Jika ada add-on card seperti VGA card dan sound card, dan anda mungkin menggantinya dalam waktu dekat, keluarkan dahulu dari PC. Jika ada onboard sound, dan anda mungkin akan memasang sound card dalam waktu dekat, disable-kan dulu via BIOS. Akan saya jelaskan kemudian, mengapa hal-hal tersebut kita lakukan. Nyalakan PC dan kembalikan setting harddisk di BIOS bila perlu (namun ingatlah setting seperti apa yang bekerja untuk HDClone). Boot PC dari DVD instalasi Windows Vista yang menyediakan fasilitas partisi harddisk. Gunakan fasilitas ini dan bagi harddisk ke dalam 3 partisi: 15GB (15360MB) masing-masing pada partisi pertama dan kedua, dan sisanya pada partisi ketiga. Install Windows pada partisi pertama. Lihat tulisan Merakit Sendiri PC Gaming Anda - Bagian Kedua pada blog ini untuk panduan instalasi Windows Vista.
5) Masuk ke Windows. Abaikan pesan kebutuhan instalasi driver untuk komponen-komponen PC. Install aplikasi yang diperlukan untuk koneksi internet (PC Suite handphone jika menggunakan handphone sebagai modem, atau aplikasi dan driver modem dari ISP anda), pada partisi pertama (folder Program Files secara default). Buatlah sebuah koneksi internet, pastikan koneksi ini bekerja. Install aplikasi-aplikasi favorit anda: office suite, dll. Buka koneksi internet, lalu aktivasikan Windows dan aplikasi-aplikasi favorit anda. Matikan koneksi internet.
6) Restart PC. Boot PC dengan medium berisi HDClone yang sudah disiapkan pada langkah 1 (atur setting harddisk pada BIOS bila perlu, seperti pada langkah 3). Pilih partition-to-partition copy. Pilih partisi pertama sebagai source medium. Pilih partisi kedua sebagai target medium. Mulailah physical copy (image backup). Untuk 15GB dengan HDClone Basic akan menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Selesai proses physical copy, ambil pilihan No changes jika ada pertanyaan apakah anda ingin mengupdate info partisi harddisk.
7) Setelah selesai dengan HDClone, matikan PC. Pasang add-on card seperti VGA card atau sound card. Aktifkan onboard sound via BIOS jika anda menggunakannya. Masuk ke Windows. Buka internet explorer, beri label partisi kedua (drive D): RESTORE PARTITION: DON’T MODIFY. Ini untuk mengingatkan anda, atau user lain, agar tidak mengutak-atik partisi ini.
8) Atur setting-seting Windows melalui control panel sesuai keinginan anda. Install driver-driver add-on card yang diperlukan. Untuk menambah ruang instalasi aplikasi pada partisi pertama (drive C), melalui Advanced Properties (control panel), pindahkan Windows paging file ke partisi ketiga (drive E). Kemudian relokasi folder-folder Documents, Pictures, Music, Videos (per user mau pun public) ke partisi ketiga (drive E), misalnya: C:\Users\Bill Gates\Documents ke E:\Users\Bill Gates\Documents. Cara relokasi adalah dengan mengklik kanan folder terkait, pilih properties, lalu location. Pilih Move to bukan Copy to untuk pertanyaan bagaimana anda ingin Windows memindahkan folder dimaksud. Relokasi hanya akan diijinkan jika User Account Control telah di-disable (via control panel, butuh restart). Create folder Program Files di drive E. Install kembali game-game atau aplikasi tambahan pada folder ini (termasuk misalnya program internet security).
9) Copy kembali dokumen-dokumen pribadi dan savegame anda ke folder-folder yang sesuai. Pergunakan PC anda seperti biasa. Simpan bootable medium dimana HDClone terinstall di dalamnya untuk image restore di masa mendatang.
Pertanyaan dan Jawaban
1) Apa yang harus saya lakukan jika saya ingin menginstall ulang Windows Vista dan aplikasi-aplikasi favorit yang sudah tercakup dalam image backup?
Jawab: Anda hanya cukup mengulangi langkah 6 dan 8. Hanya saja, pada langkah 6, kini anda melakukan physical copy dari partisi kedua ke partisi pertama (image restore, bukan image backup). Kini source medium adalah partisi kedua, target medium adalah partisi pertama. Untuk partisi dengan ukuran 15GB, proses copy hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan HDClone Basic. Setelah image restore, harddisk anda akan kembali seperti pada saat terakhir sebelum anda melakukan image backup. Langkah 8 harus anda ulangi karena langkah ini dilakukan sesudah image backup (langkah 6 yang terdahulu). Pengembalian image partisi kedua ke partisi pertama menghapus hal-hal yang sudah kita lakukan pada langkah 8 yang terdahulu. Namun demikian, pengulangan langkah 8 tidak akan menghapus perubahan pada dokumen-dokumen pribadi dan savegame yang ada pada partisi ketiga (drive E).
2) Berapa kali saya dapat melakukan image restore?
Jawab: Sebanyak yang anda inginkan, namun dibatasi oleh daya tahan harddisk anda.
3) Saya menggunakan Windows XP, apakah perlu melakukan image backup?
Jawab: Jika anda masih akan menggunakan Windows XP dalam waktu lama, anda bisa menggunakan image backup. Hanya saja, mengingat dalam waktu dekat mungkin anda sudah harus menggunakan Windows Vista untuk dukungan DirectX 10 pada game-game baru, pertimbangkan untuk mengganti Windows anda sebelum melakukan image backup agar backup anda tidak sia-sia.
4) Saya sudah melakukan image backup, namun ingin menginstall dan mengaktivasi aplikasi baru dan saya ingin agar instalasi dan aktivasi aplikasi baru ini juga masuk ke dalam image backup. Bagaimana caranya?
Jawab: Ulangi langkah 6, namun kali ini anda melakukan physical copy dari partisi kedua ke partisi pertama (image restore, bukan image backup). Kini source medium adalah partisi kedua, target medium adalah partisi pertama. Selesai image restore, boot PC dari harddisk. Install dan aktivasi aplikasi baru tersebut pada partisi pertama (drive C). Kembali ulangi langkah 6, namun kali ini anda melakukan physical copy dari partisi pertama ke partisi kedua (image backup, bukan image restore). Kini source medium adalah partisi pertama, target medium adalah partisi kedua. Lalu ulangi langkah 8.
5) Saya melakukan image backup pada saat subscription internet security hampir habis. Kini saya ingin memperpanjang subscription internet security saya. Bagaimana caranya agar perpanjangan subscription ini tercakup dalam image backup?
Jawab: Lakukan seperti pada jawaban pertanyaan nomor 4. Ganti langkah install dan aktivasi aplikasi baru dengan langkah memperpanjang subscription. Bila langkah tersebut dirasa merepotkan, anda juga bisa meng-uninstall program internet security terdahulu dan meng-install program terbaru (program internet security umumnya diperbarui setiap tahun), tanpa perlu melakukan image backup. Dengan demikian, anda tidak perlu melakukan image backup/restore tiap tahun atau tiap internet security subscription tahunan habis. Konsekuensinya, jika akan melakukan restore image, harus meng-uninstall internet security (bila terinstall dalam image backup) dan meng-install ulang internet security. Namun instalasi ulang ini tidak memakan waktu lama.
6) Mengapa saya harus mengeluarkan VGA card dan sound card, serta men-disable onboard sound sebelum menginstall Windows dan melakukan image backup?
Jawab: Ini karena alasan kemungkinan penggantian VGA card atau pemasangan sound card menggantikan onboard sound dalam waktu dekat. Jika pada image backup Windows terinstall dengan driver-driver VGA/sound card atau onboard sound, maka anda perlu meng-uninstall driver-driver tersebut dahulu sesudah image restore sebelum memasang VGA/sound card baru. Ini merupakan langkah tambahan yang bisa jadi menghabiskan cukup banyak waktu jika anda memiliki rencana menginstall VGA/sound card baru dalam waktu dekat.
7) Saya perlu mengganti VGA card atau menginstall sound card baru sesudah melakukan image backup. Apa yang harus saya lakukan?
Jawab: Jika pada image backup Windows terinstall tanpa driver-driver VGA/sound card, anda tidak perlu melakukan uninstall driver-driver VGA/sound card yang lama. Setelah memasang VGA card atau sound card baru, lakukan langkah-langkah seperti pada jawaban pertanyaan pertama.
8) Apakah saya bisa melakukan image backup dari partisi suatu harddisk ke partisi harddisk lain?
Jawab: Bisa. Asalkan partisi target memiliki ukuran yang tidak lebih kecil dari partisi source agar tidak ada data yang hilang. Bacalah manual HDClone untuk keterangan lebih lengkap.
9) Apakah saya bisa melakukan image restore dari partisi suatu harddisk ke harddisk lain?
Jawab: Windows Vista mungkin tidak akan mau booting pada harddisk yang berbeda. Ini mungkin terkait dengan aktivasi Windows yang dikaitkan dengan nomor serial harddisk. Jika ingin menggunakan harddisk berbeda, anda harus menginstall ulang Windows Vista.
10) Apakah ada perangkat lunak lain untuk keperluan image backup yang gratis?
Jawab: HDClone tersedia dalam versi gratis. Hanya saja kemampuannya sangat dibatasi, hanya dapat melakukan disk-to-disk copy, ke disk yang lebih besar ukurannya.
No comments:
Post a Comment