Monday, November 23, 2009

Saatnya Upgrade Budget-PC Untuk Gaming? HD 4670 vs 4770, RAM 2GB vs 3GB, Intel Dual-Core 2.4GHz vs 3.0GHz

oleh rma
Tanggal Pemuatan 24 Nov 2009


Ringkasan
Tulisan ini melaporkan kinerja konfigurasi budget-PC gaming yang dibangun akhir tahun 2008 dengan anggaran minimal, yang diberikan upgrade komponen-komponen graphic card (ATI HD 4670 vs 4770), processor (dual-core 2.4GHz vs 3.0GHz, atau setara quad-core 2.4GHz), dan memory (2GB vs 3GB). Penulis memilih program Resident Evil 5 Benchmark Version (RE5BV) dengan DirectX 10 (DX10) untuk mewakili kebutuhan hardware gaming di akhir 2009/awal 2010.

Konfigurasi PC dengan processor Intel dual-core 2.4GHz, memory 2GB, dan graphic card ATI HD 4670 512MB DDR3 masih cukup memadai untuk RE5BV DX10 Variable Benchmark pada resolusi 1440x900 (setara 1280x1024) tanpa anti-aliasing dengan graphic quality medium dan motion blur ON, dengan average 42.5 fps.

Pembaca yang menginginkan graphic quality high pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, sudah harus meng-upgrade graphic cardnya ke ATI HD 4770 atau yang sekelasnya. Upgrade memory ke 3GB dan processor ke dual-core 3.0GHz (atau setara quad-core 2.4GHz) tidak/memberikan peningkatan kinerja untuk HD 4770.




Pendahuluan
Pembaca yang memiliki konfigurasi budget-PC gaming yang dibangun akhir tahun 2008 dengan anggaran minimal, saat ini mungkin secara intuisi sudah merasakan perlunya upgrade graphic card untuk dapat memainkan game-game baru keluaran akhir 2009/awal 2010. Pertanyaannya adalah, graphic card seperti apa yang memadai untuk game-game tersebut? Lalu, apakah perlu upgrade memory dan processor untuk mengimbangi kinerja graphic card baru?

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, marilah kita melihat kembali konfigurasi PC gaming yang dibangun akhir tahun lalu dengan anggaran minimal.

Processor: Intel 2.4GHz dual-core (E4600) atau AMD 3.0GHz dual-core
Memory: 2GB (2x1GB) DDR2
Graphic card: ATI HD 4670 512MB DDR3 atau NVIDIA 9600GSO
Motherboard: dengan chipset G31 (Intel) atau nForce 430 (AMD)
Monitor: LCD 17 inci widescreen
OS: Windows Vista Home Basic SP1 OEM
Total: 5,62 juta (pada akhir 2008)

Konfigurasi tersebut masih layak memainkan game-game keluaran akhir 2008/ awal 2009 pada resolusi widescreen 1440x900 tanpa anti-aliasing, dengan graphic quality high. Namun demikian,
secara intuisi kita bisa merasakan bahwa akhir tahun ini, HD 4670/NVIDIA 9600GSO sudah harus diupgrade jika kita ingin memainkan game-game keluaran akhir 2009/awal 2010 nanti pada resolusi dan graphic quality yang sama.

Untuk mengetahui kebutuhan upgrade, kita memerlukan program penguji yang bisa mewakili kebutuhan hardware game-game tersebut. Penulis memilih program RE5BV untuk tujuan tersebut. Game Resident Evil 5 menggunakan engine MT Framework yang diklaim sudah kompatibel dengan multi-threading. Penulis berasumsi, program ini sesuai dengan kebutuhan game-game di akhir 2009/awal 2010 yang bersifat multi-threading, yang berarti butuh multi-core processor (dual-, quad-core).

Dengan menggunakan RE5BV DX10 Variable Benchmark, konfigurasi PC di atas memberikan average 42.5 fps pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, dengan graphic quality medium dan motion blur ON. Nilai ini sudah mencukupi untuk sebagian pembaca yang tidak terlalu mementingkan graphic quality. Pembaca yang lain mungkin menginginkan graphic quality high, dan berpikir untuk melakukan upgrade graphic card bila memang diperlukan.

Pembaca dengan anggaran berlebih tentu tidak menemukan masalah dalam memilih upgrade graphic card sesuai keinginan. Pembaca dengan anggaran terbatas memiliki pilihan upgrade yang terbatas. Untuk pembaca yang terakhir tersebutlah, tulisan ini dibuat. Penulis mengambil ATI HD 4770 untuk diuji dengan RE5BV DX10. Lalu penulis mengujinya juga, apakah peningkatan memory dan clock processor memberikan peningkatan kinerja lebih jauh.

Mengapa HD 4770?
Graphic card tersebut, saat ini (November 2009) memiliki harga sekitar 1,23 juta. Penulis berasumsi bahwa harga tersebut sesuai dengan anggaran kebanyakan pembaca. Di sisi lain, kinerjanya tidak mengecewakan di kelas menengah berkat penggunaan memory DDR5. Kebutuhan dayanya pun ringan karena sudah menggunakan teknologi 40-nm pada jumlah transistor tidak lebih dari 1 milyar (TDP 80W). Pembaca dengan processor Intel dual-core (TDP 65W) dan PSU 300W (250W pada 12V) masih bisa melakukan upgrade ke graphic card ini tanpa harus mengganti PSU. Dengan demikian biaya upgrade bisa ditekan.

Tentunya NVIDIA juga memproduksi graphic card yang memiliki kinerja, kebutuhan daya, dan harga sekelas HD 4770, yaitu GTS 240 dan GTS 250. Namun, pada saat tulisan ini dibuat, GTS 240 (40-nm) belum beredar di pasaran Indonesia. GTS 250 (55-nm) yang sudah beredar di Indonesia bisa dijadikan alternatif, namun dengan konsekuensi kebutuhan daya yang jauh lebih besar.

Pengujian HD 4770 Dengan RE5BV

Dengan menggunakan RE5BV DX 10 Variable Benchmark, konfigurasi PC di atas dengan upgrade HD 4770, memberikan average 56.3 fps pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, dengan graphic quality high. Nilai ini sudah memadai.

Processor yang digunakan di sini adalah E5200 (9x266MHz).

Dengan Memory 3GB
Upgrade ke HD 4770 yang diikuti upgrade memory ke 3GB, memberikan average 57.1 fps pada resolusi dan graphic quality yang sama. Nilai ini tidak menunjukkan peningkatan yang berarti dari upgrade HD 4770 sebelumnya.

Dengan Processor Dual-Core 3.0GHz dan Memory 3GB
Upgrade ke HD 4770 yang diikuti upgrade memory ke 3GB dan upgrage processor ke Intel dual-core 3.0GHz, memberikan average 57.7 fps pada resolusi dan graphic quality yang sama. Nilai ini tidak menunjukkan peningkatan yang berarti dari upgrade HD 4770 dan memory 3GB sebelumnya.
Processor yang digunakan di sini adalah E5200 (11,5x266MHz).

Intel dual-core 3.0GHz ini, pada RE5BV DX10, memberikan kinerja yang setara dengan Intel quad-core 2.4GHz. Hal ini ditunjukkan oleh hasil benchmark RE5BV DX10 yang dipublikasikan
http://www.pcgameshardware.com/, menggunakan E8400 dan Q6600. Dengan graphic card GTX 285 (meyakinkan bahwa tidak ada bottlenecking di graphic card), kinerja yang ditunjukkan kedua processor tersebut sama. Dengan demikian, pada HD 4770 (kinerja lebih rendah dari GTX 285, bottlenecking lebih mungkin terjadi di graphic card) dalam pengujian ini, hasil benchmark Intel quad-core 2.4GHz dapat diasumsikan sama dengan Intel dual-core 3.0GHz.

Kesimpulan dan Saran
Konfigurasi PC dengan processor Intel dual-core 2.4GHz, memory 2GB, dan graphic card ATI HD 4670 512MB DDR3 masih cukup memadai untuk RE5BV DX10 Variable Benchmark pada resolusi 1440x900 (setara 1280x1024) tanpa anti-aliasing dengan graphic quality medium dan motion blur ON, dengan average 42.5 fps.

Pembaca yang menginginkan graphic quality high pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, sudah harus meng-upgrade graphic cardnya ke ATI HD 4770 atau yang sekelasnya. Upgrade memory ke 3GB dan processor ke dual-core 3.0GHz (atau setara quad-core 2.4GHz) tidak/memberikan peningkatan kinerja untuk HD 4770.

No comments: