Monday, November 23, 2009

Saatnya Upgrade Budget-PC Untuk Gaming? HD 4670 vs 4770, RAM 2GB vs 3GB, Intel Dual-Core 2.4GHz vs 3.0GHz

oleh rma
Tanggal Pemuatan 24 Nov 2009


Ringkasan
Tulisan ini melaporkan kinerja konfigurasi budget-PC gaming yang dibangun akhir tahun 2008 dengan anggaran minimal, yang diberikan upgrade komponen-komponen graphic card (ATI HD 4670 vs 4770), processor (dual-core 2.4GHz vs 3.0GHz, atau setara quad-core 2.4GHz), dan memory (2GB vs 3GB). Penulis memilih program Resident Evil 5 Benchmark Version (RE5BV) dengan DirectX 10 (DX10) untuk mewakili kebutuhan hardware gaming di akhir 2009/awal 2010.

Konfigurasi PC dengan processor Intel dual-core 2.4GHz, memory 2GB, dan graphic card ATI HD 4670 512MB DDR3 masih cukup memadai untuk RE5BV DX10 Variable Benchmark pada resolusi 1440x900 (setara 1280x1024) tanpa anti-aliasing dengan graphic quality medium dan motion blur ON, dengan average 42.5 fps.

Pembaca yang menginginkan graphic quality high pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, sudah harus meng-upgrade graphic cardnya ke ATI HD 4770 atau yang sekelasnya. Upgrade memory ke 3GB dan processor ke dual-core 3.0GHz (atau setara quad-core 2.4GHz) tidak/memberikan peningkatan kinerja untuk HD 4770.




Pendahuluan
Pembaca yang memiliki konfigurasi budget-PC gaming yang dibangun akhir tahun 2008 dengan anggaran minimal, saat ini mungkin secara intuisi sudah merasakan perlunya upgrade graphic card untuk dapat memainkan game-game baru keluaran akhir 2009/awal 2010. Pertanyaannya adalah, graphic card seperti apa yang memadai untuk game-game tersebut? Lalu, apakah perlu upgrade memory dan processor untuk mengimbangi kinerja graphic card baru?

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, marilah kita melihat kembali konfigurasi PC gaming yang dibangun akhir tahun lalu dengan anggaran minimal.

Processor: Intel 2.4GHz dual-core (E4600) atau AMD 3.0GHz dual-core
Memory: 2GB (2x1GB) DDR2
Graphic card: ATI HD 4670 512MB DDR3 atau NVIDIA 9600GSO
Motherboard: dengan chipset G31 (Intel) atau nForce 430 (AMD)
Monitor: LCD 17 inci widescreen
OS: Windows Vista Home Basic SP1 OEM
Total: 5,62 juta (pada akhir 2008)

Konfigurasi tersebut masih layak memainkan game-game keluaran akhir 2008/ awal 2009 pada resolusi widescreen 1440x900 tanpa anti-aliasing, dengan graphic quality high. Namun demikian,
secara intuisi kita bisa merasakan bahwa akhir tahun ini, HD 4670/NVIDIA 9600GSO sudah harus diupgrade jika kita ingin memainkan game-game keluaran akhir 2009/awal 2010 nanti pada resolusi dan graphic quality yang sama.

Untuk mengetahui kebutuhan upgrade, kita memerlukan program penguji yang bisa mewakili kebutuhan hardware game-game tersebut. Penulis memilih program RE5BV untuk tujuan tersebut. Game Resident Evil 5 menggunakan engine MT Framework yang diklaim sudah kompatibel dengan multi-threading. Penulis berasumsi, program ini sesuai dengan kebutuhan game-game di akhir 2009/awal 2010 yang bersifat multi-threading, yang berarti butuh multi-core processor (dual-, quad-core).

Dengan menggunakan RE5BV DX10 Variable Benchmark, konfigurasi PC di atas memberikan average 42.5 fps pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, dengan graphic quality medium dan motion blur ON. Nilai ini sudah mencukupi untuk sebagian pembaca yang tidak terlalu mementingkan graphic quality. Pembaca yang lain mungkin menginginkan graphic quality high, dan berpikir untuk melakukan upgrade graphic card bila memang diperlukan.

Pembaca dengan anggaran berlebih tentu tidak menemukan masalah dalam memilih upgrade graphic card sesuai keinginan. Pembaca dengan anggaran terbatas memiliki pilihan upgrade yang terbatas. Untuk pembaca yang terakhir tersebutlah, tulisan ini dibuat. Penulis mengambil ATI HD 4770 untuk diuji dengan RE5BV DX10. Lalu penulis mengujinya juga, apakah peningkatan memory dan clock processor memberikan peningkatan kinerja lebih jauh.

Mengapa HD 4770?
Graphic card tersebut, saat ini (November 2009) memiliki harga sekitar 1,23 juta. Penulis berasumsi bahwa harga tersebut sesuai dengan anggaran kebanyakan pembaca. Di sisi lain, kinerjanya tidak mengecewakan di kelas menengah berkat penggunaan memory DDR5. Kebutuhan dayanya pun ringan karena sudah menggunakan teknologi 40-nm pada jumlah transistor tidak lebih dari 1 milyar (TDP 80W). Pembaca dengan processor Intel dual-core (TDP 65W) dan PSU 300W (250W pada 12V) masih bisa melakukan upgrade ke graphic card ini tanpa harus mengganti PSU. Dengan demikian biaya upgrade bisa ditekan.

Tentunya NVIDIA juga memproduksi graphic card yang memiliki kinerja, kebutuhan daya, dan harga sekelas HD 4770, yaitu GTS 240 dan GTS 250. Namun, pada saat tulisan ini dibuat, GTS 240 (40-nm) belum beredar di pasaran Indonesia. GTS 250 (55-nm) yang sudah beredar di Indonesia bisa dijadikan alternatif, namun dengan konsekuensi kebutuhan daya yang jauh lebih besar.

Pengujian HD 4770 Dengan RE5BV

Dengan menggunakan RE5BV DX 10 Variable Benchmark, konfigurasi PC di atas dengan upgrade HD 4770, memberikan average 56.3 fps pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, dengan graphic quality high. Nilai ini sudah memadai.

Processor yang digunakan di sini adalah E5200 (9x266MHz).

Dengan Memory 3GB
Upgrade ke HD 4770 yang diikuti upgrade memory ke 3GB, memberikan average 57.1 fps pada resolusi dan graphic quality yang sama. Nilai ini tidak menunjukkan peningkatan yang berarti dari upgrade HD 4770 sebelumnya.

Dengan Processor Dual-Core 3.0GHz dan Memory 3GB
Upgrade ke HD 4770 yang diikuti upgrade memory ke 3GB dan upgrage processor ke Intel dual-core 3.0GHz, memberikan average 57.7 fps pada resolusi dan graphic quality yang sama. Nilai ini tidak menunjukkan peningkatan yang berarti dari upgrade HD 4770 dan memory 3GB sebelumnya.
Processor yang digunakan di sini adalah E5200 (11,5x266MHz).

Intel dual-core 3.0GHz ini, pada RE5BV DX10, memberikan kinerja yang setara dengan Intel quad-core 2.4GHz. Hal ini ditunjukkan oleh hasil benchmark RE5BV DX10 yang dipublikasikan
http://www.pcgameshardware.com/, menggunakan E8400 dan Q6600. Dengan graphic card GTX 285 (meyakinkan bahwa tidak ada bottlenecking di graphic card), kinerja yang ditunjukkan kedua processor tersebut sama. Dengan demikian, pada HD 4770 (kinerja lebih rendah dari GTX 285, bottlenecking lebih mungkin terjadi di graphic card) dalam pengujian ini, hasil benchmark Intel quad-core 2.4GHz dapat diasumsikan sama dengan Intel dual-core 3.0GHz.

Kesimpulan dan Saran
Konfigurasi PC dengan processor Intel dual-core 2.4GHz, memory 2GB, dan graphic card ATI HD 4670 512MB DDR3 masih cukup memadai untuk RE5BV DX10 Variable Benchmark pada resolusi 1440x900 (setara 1280x1024) tanpa anti-aliasing dengan graphic quality medium dan motion blur ON, dengan average 42.5 fps.

Pembaca yang menginginkan graphic quality high pada resolusi 1440x900 tanpa anti-aliasing, sudah harus meng-upgrade graphic cardnya ke ATI HD 4770 atau yang sekelasnya. Upgrade memory ke 3GB dan processor ke dual-core 3.0GHz (atau setara quad-core 2.4GHz) tidak/memberikan peningkatan kinerja untuk HD 4770.

Wednesday, November 4, 2009

PC Gaming Anggaran Minimal Untuk Microsoft Flight Simulator X

oleh rma
Tanggal pemuatan: 4 November 2009




Pada tulisan ini saya mengkonfigurasi sebuah PC gaming dengan anggaran minimal untuk memainkan Microsoft Flight Simulator X (MS FSX). Lalu tulisan ini juga akan melaporkan hasil uji konfigurasi tersebut pada resolusi 1280x1024 dan graphic quality high, apakah layak untuk memainkan FSX dengan nyaman.


Mengapa Flight Simulator X?
Yah, sebetulnya PC gaming ini saya hadiahkan untuk ayah saya yang pensiunan pilot pesawat transport angkatan udara. Tampaknya, beliau bisa menikmati jenis game flight simulator. Yang jelas, Crysis bukan jenis game yang bisa dinikmati beliau. Namun demikian, konfigurasi PC gaming berikut ini dapat juga dimainkan untuk game-game lain yang kebutuhan daya processing-nya tidak terlalu tinggi. Pertimbangkan untuk menambah anggaran PC untuk game-game yang membutuhkan daya processing lebih tinggi.

Mengapa anggaran minimal?
Yah, lebih mudah begitu, lebih mengena untuk kebanyakan pembaca. Sebagian pembaca yang memiliki anggaran lebih besar tidak akan kesulitan memilih komponen-komponen yang lebih mahal, terutama monitor yang lebih besar dan graphic card yang lebih bertenaga.

Konfigurasi PC
Dari
http://www.tomshardware.com/reviews/cpu-gpu-upgrade,1928-10.html, persyaratan minimum untuk memainkan FSX pada resolusi 1280x1024 dengan anti-aliasing (AA), anisotropic filtering (AF), dan graphic quality ultra high, adalah Intel 1,8GHz dual-core atau ekivalennya (AMD 2,4GHz dual-core), memory sistem 2GB, graphic card Nvidia 8800GTS atau ekivalennya (mis. 9600GT, 8800GT, ATI HD4850, HD4770) dengan memory minimal 512MB. Resolusi lebih tinggi (monitor lebih besar) membutuhkan komponen-komponen hardware lebih mahal.

Konfigurasi hardware minimal (harga per 4 Nov 2009*, dapat berubah sewaktu-waktu):
CH Products Flight Sim Yoke USB** 1.750
Monitor LCD 17 inci Samsung 733N** 1.325
Graphic card MSI HD 4670*** 512MB 723
Processor Intel 2,5GHz dual-core E5200**** 623

Casing/PSU ATX Asus TA-250 400W 575
Memory Visipro 2GB (2x1GB) PC6400 800MHz 508
Motherboard Foxconn G31MXP-K 499
Harddisk Seagate SATA-II 160GB 398
Speaker 2.1 Altec Lansing BXR-1121** 335
DVD-RW SATA LiteOn OEM 271
Keyboard/Mouse Logitech New Touch 100 PS/2 152
TOTAL 7.159

*Dalam ribu rupiah, dari rakitan.com
**Tidak tersedia di rakitan.com, melainkan dari toko online lain

***Ralat, sebelumnya tertulis XFX HD 4770, ternyata HD 4670 sudah memadai untuk graphic quality high
****Ralat, sebelumnya tertulis 1,8GHz dual-core E2160, ternyata penggunaan E5200 memberikan peningkatan frame rate

Kebutuhan software minimal (harga per 4 Nov 2009, dapat berubah sewaktu-waktu):
Microsoft Windows Vista Home Basic 32-bit SP1 OEM 887
Microsoft Flight Simulator X Standard Edition 320
TOTAL 1.207

Konfigurasi tambahan (harga per 4 Nov 2009, dapat berubah sewaktu-waktu):
CH Products Pro Pedal USB 1.750
FS Global X 2008 670
Microsoft Office 2007 Home and Student 3 User 708
UPS APC BE525-AS 525VA 601
Sound card SoundBlaster Audigy Value 320
Norton Internet Security 2010 1 User 252
TOTAL 4.301

Masih terlalu mahal? Yah, memang susah, namanya juga hobi. Namun demikian, bagi yang sudah memiliki PC, mungkin hanya perlu melakukan upgrade processor, memory, dan graphic card, jika motherboard-nya mendukung upgrade tersebut. Namun perhatikan apakah power supply unit (PSU) saat ini mampu mengakomodasi kebutuhan daya untuk upgrade tersebut. Jika tidak mampu, ganti juga PSU anda.

Monitor CRT, casing lama, dan Windows XP mungkin masih bisa anda gunakan. Jika anda bersedia menjalankan simulasi dengan graphic quality medium, graphic card yang lebih murah bisa digunakan (misalnya ATI HD 4650 atau yang ekivalen). Konfigurasi tambahan bisa ditunda dulu. Dengan demikian, biaya PC bisa ditekan. Silahkan lihat tulisan Merakit Sendiri PC Gaming Anda – Bagian Pertama pada blog ini untuk metode pemilihan komponen-komponen PC gaming sesuai kebutuhan.

Komponen termahal hardware adalah CH Products Flight Sim Yoke. Walau demikian, tanpa hardware ini atau yang sejenisnya (misalnya dari Saitek), FSX tidak dapat dinikmati dengan sepenuhnya. Karena itu, saya sarankan pembaca sudah memiliki hardware jenis ini terlebih dulu sebelum memulai proyek ini. Perhatikan Gambar 1 untuk ilustrasi flight sim yoke.

Gambar 1. CH Products Flight Sim Yoke USB



Software FSX (yang saya bicarakan di sini adalah yang original) sudah tidak dijual lagi di bhinneka.com. Mungkin pembaca harus berusaha extra untuk mendapatkan versi original dari game ini. Karena itu, sebelum memulai proyek seperti ini, jika ingin menggunakan versi original, pembaca harus memastikan sudah memiliki software ini terlebih dulu.

Sebagai tambahan, komponen-komponen opsional yang disarankan adalah CH Products Pro Pedal USB atau ekivalennya (misalnya dari Saitek) dan FS Global X 2008. Pro Pedal akan meningkatkan realisme kontrol rudder pesawat, berguna terutama saat pendaratan. FS Global X 2008 merupakan software tambahan untuk FSX yang akan meningkatkan visualisasi bumi berdasarkan database ketinggian tanah yang lebih detil (bukit-bukit akan tampil mencuat, tidak hanya gunung-gunung).

Punya anggaran lebih? Untuk kenikmatan bermain tambahan, pilihlah monitor yang lebih besar dan graphic card yang lebih kuat. Tentunya PSU harus mendukung graphic card tersebut.

Instalasi Flight Sim Yoke dan Flight Simulator X
Langsung ke instalasi Flight Sim Yoke? Bagaimana dengan instalasi PC dan Windows? Silahkan lihat tulisan Merakit Sendiri PC Gaming Anda – Bagian Kedua pada blog ini untuk petunjuk instalasi hardware dan sistem operasi.

Instalasi Flight Sim Yoke tidak sulit sama sekali. Setelah konektor USB dipasang, Windows mendeteksi CH Products Flight Sim Yoke USB dan menginstall driver yang sesuai secara otomatis. Jika hal ini tidak terjadi pada PC anda, anda bisa menggunakan driver yang disediakan produsen (dari CD driver paket penjualan atau download dari website produsen).

Microsoft menyediakan Service Pack 1 (SP1) dan SP2 untuk FSX. SP1 terutama ditujukan untuk perbaikan kinerja dan kemudahan aktivasi. SP2 terutama ditujukan untuk dukungan terhadap DirectX 10 (untuk Windows Vista). Download-lah SP1 (208MB) dan SP2 (166MB) dari website microsoft sebelum memulai instalasi FSX.

Instalasi FSX tidak sulit sama sekali. Masukkan DVD 1, jalankan Setup. Baca baik-baik End User License Agreement (EULA) sebelum menyetujuinya dan ikuti petunjuk instalasi. EULA kurang lebih meminta anda menyetujui syarat-syarat Microsoft mengenai penggunaan produk FSX, misalnya hanya boleh dan bisa digunakan pada satu PC. FSX dengan nomor seri (product key) yang sama akan menolak teraktivasi lebih dari jumlah tertentu pada PC yang berbeda. Namun demikian, seorang pemakai FSX melaporkan di sebuah forum bahwa pada saat melakukan pembelian PC baru, sementara FSX miliknya sudah teraktivasi di PC lama, dia tidak mengalami kendala mengaktivasi ulang FSX-nya di PC baru. Di forum tersebut seorang pemakai FSX menduga bahwa 1 nomor seri (product key) FSX dapat digunakan untuk 2 kali aktivasi melalui internet. Jika diperlukan aktivasi yang ketiga kali, reset aktivasi diperlukan dengan menghubungi Microsoft melalui telepon.

Masukkan DVD 2 pada saat diminta. Setelah instalasi selesai, keluarlah dari program Setup tanpa mengambil pilihan untuk langsung menjalankan FSX. Jalankan SP1 dan SP2. Buka koneksi internet jika anda ingin langsung melakukan aktivasi. Jalankan FSX. Anda akan diminta untuk memilih antara mengaktivasi FSX melalui internet atau menjalankan FSX dalam mode trial (waktu simulasi dibatasi hanya 30 menit saja). Anda bisa mencoba dulu FSX sebelum memutuskan untuk mengaktivasi. Jika anda sudah yakin dengan konfigurasi PC anda dan tidak berniat mengganti PC dalam waktu dekat, aktivasikan FSX.

Menu FSX menyediakan pengaturan resolusi layar dan kualitas grafik. Untuk proyek ini, saya akan coba pada resolusi 1280x1024, dengan anisotropic filtering, dan graphic quality high. Pengaktifan anti-aliasing menyebabkan layar simulasi menjadi hitam tanpa gambar apa pun. Dari yang penulis baca di tomshardware.com, anti-aliasing di FSX hanya bisa didapatkan melalui perubahan setting di menu graphic card, baik NVIDIA maupun ATI.

Pengujian Flight Simulator X
Pengujian konfigurasi PC untuk FSX menggunakan software FRAPS yang bisa didownload gratis di internet. Silahkan lihat tulisan Merakit Sendiri PC Gaming Anda – Bagian Keempat pada blog ini untuk petunjuk download dan instalasi FRAPS.


Konfigurasi PC yang digunakan pada pengujian ini serupa dengan yang disebutkan di atas, Intel dual-core 2,4GHz, memory 2GB, dan graphic card ATI HD 4670.

Pada resolusi 1280x1024, target frame per second (fps) unlimited, tanpa anti-aliasing, dengan anisotropic filtering, dan graphic quality high, dengan mengambil skenario free flight take-off dari airport yang cukup sibuk dan terletak di pinggir pantai (kesibukan airport dan refleksi lingkungan pada air membutuhkan kinerja processor dan graphic card yang tinggi), Los Angeles Intl. airport runway 24L, menggunakan pesawat Airbus A321, cuaca normal, realisme hard, jam take-off 11:37 AM (siang); fps minimum, rata-rata, dan maksimum yang didapat adalah 25, 30.7, dan 37.

Free-flight dilakukan selama 1 menit, 45-50 detik pertama dimulai dari full throttle di ujung landasan hingga airborne, dan 10-15 detik terakhir adalah banking 30 derajat ke kiri sehingga tampak laut pada sudut kiri bawah jendela depan cockpit. Pilihan tampilan adalah virtual cockpit dengan pandangan lurus ke depan. Tunggulah 5-10 detik sebelum full throttle dan memulai benchmark, untuk memberikan waktu loading dan stabilisasi fps bagi FSX. Tombol default benchmark FRAPS yang berupa tombol F11 diganti ke tombol lain yang tidak mengubah tampilan virtual cockpit (F11 merupakan tombol outside view dalam FSX, perubahan view bisa merubah konsistensi hasil uji). Pemilihan skenario free flight dan tampilan cockpit (virtual atau 2D) akan sangat mempengaruhi hasil uji. Pembaca bisa saja mendapatkan hasil berbeda dengan skenario berbeda pada konfigurasi PC yang sama.

Syarat minimum untuk kenyamanan bermain flight simulator adalah 25-30 fps. Sementara itu, nilai fps minimum yang didapat dari pengujian tersebut tepat pada batas bawah standar kenyamanan bermain. Namun demikian, nilai minimum tersebut hanya diperoleh pada saat take-off. Setelah airborne, fps berkisar pada angka 30. Nilai ini sudah memadai untuk kenyamanan bermain. Sebagai pilot virtual, kita akan menghabiskan banyak waktu airborne, bukannya di sekitar airport (take-off, landing). Namun demikian, fps minimum yang terlalu rendah di sekitar airport juga akan menyulitkan kontrol pesawat saat take-off dan landing. Sebuah artikel di fsinsider.com menyarankan fps minimum 15-20 untuk kontrol pesawat yang baik. Dengan demikian, fps minimum yang kita dapatkan di atas 25 masih memadai untuk kontrol pesawat di sekitar airport. Untuk mendapatkan fps minimum yang lebih tinggi di sekitar airport tanpa menambah anggaran hardware, kita bisa menurunkan tingkat graphic quality dan/atau kesibukan di airport melalui menu Settings.

Jika kita tidak ingin menurunkan tingkat graphic quality dan/atau tingkat kesibukan di airport dan bersedia menambah anggaran hardware, pertanyaan yang lalu muncul adalah, komponen apa yang perlu ditambah/diganti untuk meningkatkan fps minimum di sekitar airport. Jawaban termudah, namun dengan konsekuensi anggaran yang membengkak adalah graphic card. Mengingat bahwa tulisan ini ditujukan untuk pembaca dengan anggaran minimal, penulis akan mencoba penambahan memory, lalu peningkatan frekuensi clock processor.

Dengan Memory 3GB
Pada resolusi 1280x1024 dan graphic quality yang sama, dengan mengambil skenario yang sama seperti sebelumnya, fps minimum, rata-rata, dan maksimum yang didapat adalah 24, 31.5, dan 40. Nilai-nilai ini, terutama fps minimum, tidak menunjukkan perbedaan berarti dari hasil uji sebelumnya.

Nilai fps minimum yang didapat dari pengujian tersebut juga masih di sekitar batas bawah standar kenyamanan bermain. Namun demikian, serupa dengan hasil uji sebelumnya, nilai minimum tersebut hanya diperoleh pada saat take-off. Setelah airborne, fps berkisar pada angka 31.

Dengan Processor 3,0GHz dan Memory 3GB
Pada resolusi 1280x1024 dan graphic quality yang sama, dengan mengambil skenario yang sama seperti sebelumnya, fps minimum, rata-rata, dan maksimum yang didapat adalah 25, 31.1, dan 39. Nilai-nilai ini, terutama fps minimum, tidak menunjukkan perbedaan berarti dari hasil uji sebelumnya.

Nilai fps minimum yang didapat dari pengujian tersebut tepat pada batas bawah standar kenyamanan bermain. Namun demikian, serupa dengan hasil uji sebelumnya, nilai minimum tersebut hanya diperoleh pada saat take-off. Setelah airborne, fps berkisar pada angka 31.

Kesimpulan dan Saran
Processor Intel dual core 2,4GHz dengan memory system 2GB dan graphic card ATI HD 4670 mampu memberikan fps minimum yang memadai pada resolusi 1280x1024 tanpa anti-aliasing, dengan anisotropic filtering, dan graphic quality high. Penurunan fps ditemukan terutama di sekitar airport (take-off, landing) namun masih dekat atau sama dengan nilai 25. Ini sudah mencukupi untuk kebanyakan pembaca.

Penggunaan memory yang lebih banyak dan processor yang lebih cepat tidak menambah fps minimum secara drastis di sekitar airport.

Bagi pembaca yang menginginkan fps minimum di sekitar airport di atas 25, namun tidak ingin menambah anggaran graphic card, bisa mencoba menurunkan setting graphic quality dan kesibukan airport. Pembaca dengan anggaran graphic card yang lebih besar, bisa mencoba graphic card yang lebih bertenaga dari HD 4670.

Monday, March 16, 2009

Image Backup Sistem PC

Tanggal pemuatan: 16 Maret 2009

Tulisan ini berisi panduan melakukan image backup PC.

Mengapa Image Backup Sistem PC
Pernah harus menginstall ulang sistem operasi dan aplikasi-aplikasi PC karena kerusakan sistem operasi? Alasannya bisa bermacam-macam: virus, instalasi aplikasi yang tidak stabil, kerusakan registry sistem operasi, kerusakan file-file sistem operasi, dsb. Jika sudah pernah, mungkin anda merasakan tidak enaknya menghabiskan waktu cukup lama di depan PC namun bukan berupa sesuatu yang produktif (bekerja) atau kesenangan (bermain game).

Penyuplai laptop dan PC dengan merek ternama umumnya memiliki metode khusus untuk kondisi ini, yang dikenal dengan nama System Recovery atau System Restore. Dengan sekali pencet satu tombol atau memasukkan satu DVD, sistem laptop atau PC akan dikembalikan seperti saat baru dibeli. Bagi anda, seorang gamer yang merakit PC sendiri, tidak ada pilihan seperti itu.

Dengan bersabar anda harus memasukkan dan mengeluarkan DVD-DVD instalasi program (sistem operasi, office suite, internet security, dll), mengatur setting-setting instalasi, mengaktivasi aplikasi-aplikasi tersebut, dan mengembalikan backup dokumen-dokumen pribadi dari media backup ke harddisk. Hal tersebut bisa menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam, di luar waktu restore dokumen-dokumen pribadi, bergantung pada konfigurasi PC anda. Anda lalu berpikir, adakah cara yang lebih mudah dan cepat untuk pekerjaan seperti ini?

Jawabnya: ada, yaitu dengan cara image backup atau physical copy. Sekitar 15 menit untuk 15GB. Tapi harddisk anda berukuran 160GB bahkan lebih? Tidak masalah. Kita akan membagi harddisk dalam beberapa partisi.

Berapa biayanya? Sekitar 260 ribu rupiah (Euro 16,7) dengan piranti lunak HDClone Basic (http://www.miray.de/products/sat.hdclone.html). Tersedia versi gratis HDClone, tetapi kemampuannya sangat terbatas dan tidak cocok dengan kebutuhan kita. Ada alternatif lain seperti Norton Ghost (www.symantec.com) dengan harga yang lebih mahal.

Bagaimana caranya? Lanjutkan membaca.

Catatan: Hak cipta terhadap perangkat lunak yang ditampilkan dalam tulisan ini ada pada developer/penerbit yang bersangkutan.
Walau langkah-langkah pengamanan yang diperlukan telah direkomendasikan dalam tulisan ini, penulis tidak bertanggungjawab terhadap segala akibat dari kehilangan data pembaca.


Image Backup Sistem PC
Secara umum, untuk PC gamer, harddisk berisi sistem operasi, aplikasi-aplikasi (termasuk office suite dan antivirus), dokumen-dokumen pribadi (dokumen kerja, musik, foto, video), dan game-game.

Sistem operasi dan aplikasi-aplikasi umumnya jarang diganti (Windows XP keluar tahun 2001 dan masih digunakan sampai sekarang, serupa juga Office XP). Penggantian sistem operasi dan aplikasi-aplikasi, umumnya 4-5 tahun sekali mengingat harganya yang tidak murah.

Di sisi lain, dokumen-dokumen pribadi sangat sering berubah (penambahan, modifikasi, dan penghapusan). Game-game juga mungkin hanya akan disimpan selama 6 bulan sampai 2 tahun sesudah instalasi (sesudah tamat atau bosan, di-uninstall). Program internet security mungkin harus diperbarui setiap tahun.

Jika dua hal berbeda ini ditaruh dalam partisi harddisk yang sama, akan menyulitkan kita dalam hal image backup (memakan waktu lebih lama dan perubahan-perubahan terhadap dokumen-dokumen pribadi atau savegame setelah image backup yang terakhir, akan hilang).

Untuk keperluan image backup kita akan membagi harddisk ke dalam 3 partisi, 15GB masing-masing untuk 2 partisi pertama, dan sisanya untuk partisi ketiga. Harap perhatikan bahwa membagi partisi harddisk akan menghapus seluruh file-file di harddisk tanpa terkecuali. Backup dahulu dokumen-dokumen pribadi anda pada media backup terpisah (harddisk lain atau DVD) sebelum melakukan partisi harddisk.

15GB pada partisi pertama diperlukan untuk sistem operasi (Windows Vista) dan aplikasi-aplikasi favorit (office suite, PC Suite handphone). Jika anda menggunakan aplikasi-aplikasi khusus seperti music, photo, dan video editor, perbesar partisi ini sesuai keperluan. Namun perhatikan bahwa semakin besar partisi ini, semakin lama waktu yang diperlukan untuk image backup.

Pertimbangkan untuk menaruh hanya aplikasi-aplikasi favorit yang sering digunakan (hingga 4-5 tahun ke depan) dan memerlukan aktivasi, pada partisi pertama. 4-5 tahun merupakan rata-rata waktu penggantian sistem operasi dan aplikasi-aplikasi favorit dengan versi yang lebih baru. Untuk proyek ini kita akan menggunakan Windows Vista dengan alasan Windows XP mungkin sudah akan habis masa pakainya dengan munculnya game-game DirectX 10 dalam waktu dekat.

Partisi kedua merupakan backup image dari partisi pertama, karena itu samakan ukurannya. Partisi ketiga merupakan tempat kita menaruh dokumen-dokumen pribadi, file instalasi game dan savegame. Pastikan bahwa ukuran harddisk anda mencukupi sehingga partisi ketiga ini akan mencukupi kebutuhan anda hingga 4-5 tahun mendatang. Walau demikian, kekurangan ruang harddisk di masa mendatang dapat diatasi dengan penambahan harddisk.

Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk image backup sistem PC menggunakan HDClone Basic.

1) Beli software HDClone 3.7 Basic atau yang lebih baru via internet, menggunakan kartu kredit. Download program tersebut, jalankan. Pilih create bootable medium: floppy disk, CD (and memerlukan CD writer), atau USB flash disk (jika BIOS PC memungkinkan booting via USB flash disk). Lalu tutup HDClone. Backup dokumen-dokumen pribadi dan savegame anda ke media terpisah dari harddisk utama (DVD, atau harddisk lain). Siapkan product key sistem operasi dan aplikasi-aplikasi favorit dan setting koneksi internet anda.

2) Restart PC anda dan masuklah ke BIOS. Atur BIOS sehingga anda dapat booting dari medium yang di dalamnya terinstall HDClone (floppy disk, CD, atau USB flash disk, bergantung pilihan anda pada langkah pertama). Masukkan medium HDClone. Save perubahan pada BIOS, lalu restart.

3) HDClone akan otomatis dijalankan jika PC booting dari medium dimana HDClone terinstall. Pilih disk-to-disk copy atau partition-to-partition copy. Lalu perhatikan apakah harddisk anda terdeteksi HDClone. Jika tidak terdeteksi, mungkin anda harus mengubah setting harddisk di BIOS (men-disable Native SATA, atau AHCI). Pastikan bahwa HDClone mampu mendeteksi harddisk anda. Jika sudah yakin harddisk terdeteksi, matikan PC.

4) Jika ada add-on card seperti VGA card dan sound card, dan anda mungkin menggantinya dalam waktu dekat, keluarkan dahulu dari PC. Jika ada onboard sound, dan anda mungkin akan memasang sound card dalam waktu dekat, disable-kan dulu via BIOS. Akan saya jelaskan kemudian, mengapa hal-hal tersebut kita lakukan. Nyalakan PC dan kembalikan setting harddisk di BIOS bila perlu (namun ingatlah setting seperti apa yang bekerja untuk HDClone). Boot PC dari DVD instalasi Windows Vista yang menyediakan fasilitas partisi harddisk. Gunakan fasilitas ini dan bagi harddisk ke dalam 3 partisi: 15GB (15360MB) masing-masing pada partisi pertama dan kedua, dan sisanya pada partisi ketiga. Install Windows pada partisi pertama. Lihat tulisan Merakit Sendiri PC Gaming Anda - Bagian Kedua pada blog ini untuk panduan instalasi Windows Vista.

5) Masuk ke Windows. Abaikan pesan kebutuhan instalasi driver untuk komponen-komponen PC. Install aplikasi yang diperlukan untuk koneksi internet (PC Suite handphone jika menggunakan handphone sebagai modem, atau aplikasi dan driver modem dari ISP anda), pada partisi pertama (folder Program Files secara default). Buatlah sebuah koneksi internet, pastikan koneksi ini bekerja. Install aplikasi-aplikasi favorit anda: office suite, dll. Buka koneksi internet, lalu aktivasikan Windows dan aplikasi-aplikasi favorit anda. Matikan koneksi internet.

6) Restart PC. Boot PC dengan medium berisi HDClone yang sudah disiapkan pada langkah 1 (atur setting harddisk pada BIOS bila perlu, seperti pada langkah 3). Pilih partition-to-partition copy. Pilih partisi pertama sebagai source medium. Pilih partisi kedua sebagai target medium. Mulailah physical copy (image backup). Untuk 15GB dengan HDClone Basic akan menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Selesai proses physical copy, ambil pilihan No changes jika ada pertanyaan apakah anda ingin mengupdate info partisi harddisk.

7) Setelah selesai dengan HDClone, matikan PC. Pasang add-on card seperti VGA card atau sound card. Aktifkan onboard sound via BIOS jika anda menggunakannya. Masuk ke Windows. Buka internet explorer, beri label partisi kedua (drive D): RESTORE PARTITION: DON’T MODIFY. Ini untuk mengingatkan anda, atau user lain, agar tidak mengutak-atik partisi ini.

8) Atur setting-seting Windows melalui control panel sesuai keinginan anda. Install driver-driver add-on card yang diperlukan. Untuk menambah ruang instalasi aplikasi pada partisi pertama (drive C), melalui Advanced Properties (control panel), pindahkan Windows paging file ke partisi ketiga (drive E). Kemudian relokasi folder-folder Documents, Pictures, Music, Videos (per user mau pun public) ke partisi ketiga (drive E), misalnya: C:\Users\Bill Gates\Documents ke E:\Users\Bill Gates\Documents. Cara relokasi adalah dengan mengklik kanan folder terkait, pilih properties, lalu location. Pilih Move to bukan Copy to untuk pertanyaan bagaimana anda ingin Windows memindahkan folder dimaksud. Relokasi hanya akan diijinkan jika User Account Control telah di-disable (via control panel, butuh restart). Create folder Program Files di drive E. Install kembali game-game atau aplikasi tambahan pada folder ini (termasuk misalnya program internet security).

9) Copy kembali dokumen-dokumen pribadi dan savegame anda ke folder-folder yang sesuai. Pergunakan PC anda seperti biasa. Simpan bootable medium dimana HDClone terinstall di dalamnya untuk image restore di masa mendatang.

Pertanyaan dan Jawaban
1) Apa yang harus saya lakukan jika saya ingin menginstall ulang Windows Vista dan aplikasi-aplikasi favorit yang sudah tercakup dalam image backup?

Jawab: Anda hanya cukup mengulangi langkah 6 dan 8. Hanya saja, pada langkah 6, kini anda melakukan physical copy dari partisi kedua ke partisi pertama (image restore, bukan image backup). Kini source medium adalah partisi kedua, target medium adalah partisi pertama. Untuk partisi dengan ukuran 15GB, proses copy hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan HDClone Basic. Setelah image restore, harddisk anda akan kembali seperti pada saat terakhir sebelum anda melakukan image backup. Langkah 8 harus anda ulangi karena langkah ini dilakukan sesudah image backup (langkah 6 yang terdahulu). Pengembalian image partisi kedua ke partisi pertama menghapus hal-hal yang sudah kita lakukan pada langkah 8 yang terdahulu. Namun demikian, pengulangan langkah 8 tidak akan menghapus perubahan pada dokumen-dokumen pribadi dan savegame yang ada pada partisi ketiga (drive E).

2) Berapa kali saya dapat melakukan image restore?

Jawab: Sebanyak yang anda inginkan, namun dibatasi oleh daya tahan harddisk anda.

3) Saya menggunakan Windows XP, apakah perlu melakukan image backup?

Jawab: Jika anda masih akan menggunakan Windows XP dalam waktu lama, anda bisa menggunakan image backup. Hanya saja, mengingat dalam waktu dekat mungkin anda sudah harus menggunakan Windows Vista untuk dukungan DirectX 10 pada game-game baru, pertimbangkan untuk mengganti Windows anda sebelum melakukan image backup agar backup anda tidak sia-sia.

4) Saya sudah melakukan image backup, namun ingin menginstall dan mengaktivasi aplikasi baru dan saya ingin agar instalasi dan aktivasi aplikasi baru ini juga masuk ke dalam image backup. Bagaimana caranya?

Jawab: Ulangi langkah 6, namun kali ini anda melakukan physical copy dari partisi kedua ke partisi pertama (image restore, bukan image backup). Kini source medium adalah partisi kedua, target medium adalah partisi pertama. Selesai image restore, boot PC dari harddisk. Install dan aktivasi aplikasi baru tersebut pada partisi pertama (drive C). Kembali ulangi langkah 6, namun kali ini anda melakukan physical copy dari partisi pertama ke partisi kedua (image backup, bukan image restore). Kini source medium adalah partisi pertama, target medium adalah partisi kedua. Lalu ulangi langkah 8.

5) Saya melakukan image backup pada saat subscription internet security hampir habis. Kini saya ingin memperpanjang subscription internet security saya. Bagaimana caranya agar perpanjangan subscription ini tercakup dalam image backup?

Jawab: Lakukan seperti pada jawaban pertanyaan nomor 4. Ganti langkah install dan aktivasi aplikasi baru dengan langkah memperpanjang subscription. Bila langkah tersebut dirasa merepotkan, anda juga bisa meng-uninstall program internet security terdahulu dan meng-install program terbaru (program internet security umumnya diperbarui setiap tahun), tanpa perlu melakukan image backup. Dengan demikian, anda tidak perlu melakukan image backup/restore tiap tahun atau tiap internet security subscription tahunan habis. Konsekuensinya, jika akan melakukan restore image, harus meng-uninstall internet security (bila terinstall dalam image backup) dan meng-install ulang internet security. Namun instalasi ulang ini tidak memakan waktu lama.

6) Mengapa saya harus mengeluarkan VGA card dan sound card, serta men-disable onboard sound sebelum menginstall Windows dan melakukan image backup?

Jawab: Ini karena alasan kemungkinan penggantian VGA card atau pemasangan sound card menggantikan onboard sound dalam waktu dekat. Jika pada image backup Windows terinstall dengan driver-driver VGA/sound card atau onboard sound, maka anda perlu meng-uninstall driver-driver tersebut dahulu sesudah image restore sebelum memasang VGA/sound card baru. Ini merupakan langkah tambahan yang bisa jadi menghabiskan cukup banyak waktu jika anda memiliki rencana menginstall VGA/sound card baru dalam waktu dekat.

7) Saya perlu mengganti VGA card atau menginstall sound card baru sesudah melakukan image backup. Apa yang harus saya lakukan?

Jawab: Jika pada image backup Windows terinstall tanpa driver-driver VGA/sound card, anda tidak perlu melakukan uninstall driver-driver VGA/sound card yang lama. Setelah memasang VGA card atau sound card baru, lakukan langkah-langkah seperti pada jawaban pertanyaan pertama.

8) Apakah saya bisa melakukan image backup dari partisi suatu harddisk ke partisi harddisk lain?

Jawab: Bisa. Asalkan partisi target memiliki ukuran yang tidak lebih kecil dari partisi source agar tidak ada data yang hilang. Bacalah manual HDClone untuk keterangan lebih lengkap.

9) Apakah saya bisa melakukan image restore dari partisi suatu harddisk ke harddisk lain?

Jawab: Windows Vista mungkin tidak akan mau booting pada harddisk yang berbeda. Ini mungkin terkait dengan aktivasi Windows yang dikaitkan dengan nomor serial harddisk. Jika ingin menggunakan harddisk berbeda, anda harus menginstall ulang Windows Vista.

10) Apakah ada perangkat lunak lain untuk keperluan image backup yang gratis?

Jawab: HDClone tersedia dalam versi gratis. Hanya saja kemampuannya sangat dibatasi, hanya dapat melakukan disk-to-disk copy, ke disk yang lebih besar ukurannya.